Karantina Kalsel dan Bea Cukai kolaborasi gali potensi ekspor unggulan

1 month ago 6
Potensi ekspor unggulan terdiri atas produk perikanan, tumbuhan, dan hewan,

Banjarmasin (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan KPP Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin berkolaborasi menggali potensi tiga jenis komoditas ekspor unggulan untuk menyasar pasar ke berbagai negara.

Kepala Karantina Kalsel Erwin AM Dabuke di Banjarmasin, Senin mengatakan, pertemuan dengan Bea Cukai membahas berbagai hal strategis terkait potensi ekspor asal Kalsel, pertukaran data dan informasi lalu lintas komoditas, prosedur pengawasan bersama, serta percepatan layanan terkait National Logistics Ecosystem (NLE).

“Potensi ekspor unggulan terdiri atas produk perikanan, tumbuhan, dan hewan,” ujar dia.

Untuk menggali potensi ekspor asal Kalsel, Erwin menuturkan, membangun sinergi antar-instansi dan meningkatkan koordinasi sangat penting dalam rangka memperkuat tugas perkarantinaan di berbagai lini, seperti lembaga Bea dan Cukai.

Baca juga: Kalsel perluas jangkauan ekspor melalui China-ASEAN Expo 2025

Dalam pertemuan dengan Kepala Bea Cukai Banjarmasin Tonny Riduan P. Simorangkir, Karantina Kalsel berharap kedua instansi mampu mendorong potensi komoditas unggulan, serta memberikan pelayanan yang lebih cepat dan mudah kepada para pelaku usaha.

Erwin menegaskan bahwa kedua instansi berkomitmen untuk terus mendukung kelancaran arus barang dan upaya perlindungan sumber daya alam hayati di Indonesia khususnya di Kalsel.

Dalam pertemuan itu, Karantina Kalsel juga memaparkan data komoditas unggulan ekspor yang menjadi potensi besar bagi perekonomian daerah setempat.

Berdasarkan data dari Best Trust (sistem karantina) pada Semester I 2025, sektor perikanan menunjukkan kontribusi signifikan dengan total volume ekspor mencapai 147,7 ton dan 423.658 ekor dengan nominal lebih dari Rp35,8 miliar.

Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 9.788 ton minyak sawit ekspor ke China

Komoditas utama seperti udang beku dan ikan arwana menyasar pasar ke Jepang dan Inggris. Untuk kepiting, belut, ikan betutu hidup menyasar pasar ke China dan Malaysia.

Sementara itu, dari komoditas hewan, sarang burung walet menjadi satu-satunya komoditas unggulan dengan volume lebih dari 1 ton dengan nominal mencapai Rp15,9 miliar, tujuan pengiriman ke Hongkong.

Dari komoditas tumbuhan, karet lempengan mendominasi dengan total frekuensi mencapai 145 kali ekspor, diikuti dengan komoditas ekspor lainnya seperti produk turunan kelapa sawit, kayu lapis, damar batu, dan daun sena.

Secara keseluruhan, volume ekspor sektor tumbuhan mencapai lebih dari 175 ribu ton dengan total nominal mencapai Rp 2,75 triliun.

Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 150 ekor Arwana ekspor ke Vietnam

“Data ekspor tiga jenis komoditas ini menunjukkan bahwa Provinsi Kalsel memiliki potensi ekspor yang sangat besar dan beragam, yang perlu terus didorong melalui sinergi dari berbagai pihak di tingkat daerah hingga pusat,” ujar Erwin.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |