Sudinkes Jaktim tekankan pentingnya gunakan pelindung diri saat banjir

2 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur (Jaktim) menekankan pentingnya menggunakan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas di lingkungan yang tergenang air atau banjir.

"Kami selalu mengingatkan warga untuk menggunakan alat pelindung diri apabila sedang melakukan aktivitas di genangan air ataupun banjir, apalagi sekarang musim hujan," kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Dia menyarankan warga untuk mengenakan sepatu boot dan sarung tangan apabila harus berjalan atau bekerja di area yang terkena banjir.

"Gunakan sepatu boot dan sarung tangan bila melakukan aktivitas di genangan air. Hal ini penting untuk mencegah kulit terpapar langsung oleh air yang mungkin terkontaminasi bakteri atau virus," ujarnya.

Selain itu, Herwin mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan air bersih dan detergen setiap selesai beraktivitas di luar rumah atau setelah kontak dengan air banjir.

Baca juga: Sudinkes Jaktim imbau warga waspadai penyakit di musim hujan

Kebiasaan sederhana itu dapat mencegah penyebaran penyakit melalui tangan yang kotor. "Setelah beraktivitas di luar rumah, pastikan mencuci tangan dengan air bersih dan detergen sebelum makan atau menyentuh wajah. Ini langkah kecil tapi sangat penting untuk mencegah penyakit menular," paparnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat agar menghindari kontak dengan air banjir apabila memiliki luka terbuka di kulit. Luka kecil sekalipun dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri penyebab leptospirosis yang sering muncul setelah banjir.

Gejala penyakit ini biasanya berupa demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala, dan bisa berujung fatal bila tidak segera ditangani.

Selain itu, kata dia, menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci penting lainnya dalam upaya pencegahan penyakit.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing, seperti menjaga kebersihan rumah dan halaman, tidak membuang sampah sembarangan, serta memastikan saluran air tidak tersumbat.

"Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan PHBS. Ini sangat penting agar lingkungan tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk atau tikus yang dapat membawa penyakit," ucap Herwin.

Adapun penyakit menular yang sering muncul saat musim hujan dan banjir di antaranya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk dan Leptospirosis ditularkan melalui tikus.

Baca juga: Warga terdampak banjir diminta waspadai penyakit akibat leptospirosis

Baca juga: Jaktim tingkatkan sosialisasi PHBS untuk cegah penyakit di musim hujan

Selain itu, ada penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik seperti diare, penyakit kulit (gatal-gatal) dan penyakit lainnya.

Kelompok masyarakat yang paling rentan terkena penyakit tersebut seperti anak-anak, lanjut usia (lansia), dan petugas kebersihan yang sering bersentuhan langsung dengan air atau lumpur di wilayah banjir.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |