Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat jumlah produksi padi dari hasil panen petani di daerahnya mencapai 306 ribu ton selama periode Januari hingga Agustus 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Rabu, mengatakan hasil itu menjadi capaian penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah serta sebagai gambaran untuk pelaksanaan musim tanam padi kedua pada tahun 2025.
“Sebelumnya pada periode Januari hingga Mei 2025, produksi padi di Kuningan tercatat 171 ribu ton dengan total luas panen 27.779 hektare,” katanya.
Selain mencatat capaian produksi, kata dia, pemerintah daerah juga menargetkan realisasi luas tambah tanam (LTT) padi pada musim tanam kedua tahun 2025 mencapai 75.682 hektare.
Menurut Wahyu, program LTT menjadi indikator penting kesiapan daerah dalam menjawab tantangan krisis pangan yang tengah melanda secara global.
Ia mengatakan pemerintah pusat telah memberikan penekanan, agar seluruh daerah termasuk Kabupaten Kuningan mempercepat pelaksanaan tanam.
“Program ini menjadi misi besar kami dalam menjaga stabilitas pangan, khususnya di Kabupaten Kuningan,” ujar dia.
Untuk mendukung target tersebut, katanya, strategi percepatan tanam dilakukan melalui percepatan masa tanam, pemanfaatan benih bersubsidi, hingga peningkatan indeks pertanaman sampai tiga kali setahun.
Ia pun mengatakan mendorong peran aktif penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi, pendampingan, serta menyampaikan laporan akurat terkait pelaksanaan program LTT.
Menurut Wahyu, langkah lain yang dioptimalkan yakni pemanfaatan lahan non-sawah seperti padi gogo, agar seluruh potensi pertanian di Kuningan dapat diberdayakan secara maksimal.
“Program LTT diharapkan mampu meningkatkan produksi beras daerah, sekaligus mendukung pencapaian target nasional dalam menjaga ketersediaan pangan secara berkelanjutan,” ujar dia.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.