Jasindo optimis minat terhadap asuransi tani meningkat tahun ini

3 hours ago 3
Prospeknya terkait asuransi petani ya memang sampai dengan saat ini cukup bagus minatnya, ditambah partisipasinya pun meningkat. Dari pengalaman kami, petani ini jadi makin sadar risikonya seperti apa, terutama di cuaca ekstrem sekarang. Kami optimis

Jakarta (ANTARA) - Head of Corporate Communication PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Yura Rhamanda Aditya menyampaikan bahwa pihaknya optimis minat pelaku usaha tani untuk memanfaatkan produk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) meningkat tahun ini.

Saat ditemui usai menjadi pembicara dalam acara “AHConnect: Workshop Menulis Kreatif Untuk Pelajar Generasi Emas” di ANTARA Heritage Center (AHC), Jakarta, Senin, ia mengatakan bahwa prospek peningkatan pemanfaatan asuransi tani tersebut sejalan dengan semakin sadarnya para petani akan berbagai risiko usaha pertanian.

“Prospeknya terkait asuransi petani ya memang sampai dengan saat ini cukup bagus minatnya, ditambah partisipasinya pun meningkat. Dari pengalaman kami, petani ini jadi makin sadar risikonya seperti apa, terutama di cuaca ekstrem sekarang. Kami optimis bakal bagus,” ujar Yura Rhamanda Aditya.

Ia menuturkan bahwa produk Asuransi Usaha Tani Padi dapat membantu melindungi para petani dari risiko gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama, kebanjiran, hingga kekeringan.

Premi bagi produk asuransi tersebut senilai Rp180 ribu per hektar lahan, tapi pemegang polis hanya perlu membayar Rp36 ribu, atau 20 persen, karena 80 persen sisanya disubsidi oleh pemerintah. Sementara nilai pertanggungan maksimal per hektar lahan adalah sebesar Rp6 juta.

Yura menyatakan bahwa sebagian besar pemegang polis produk Asuransi Usaha Tani Padi tersebut berasal dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang juga merupakan salah satu sentra produksi beras di Indonesia.

Untuk musim tanam awal tahun ini, ia mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memproyeksikan jumlah klaim asuransi tani karena banyak daerah yang masih tergenang banjir dan belum dapat dilakukan survei terkait nilai kerusakan yang ditanggung oleh para petani.

“Kalau untuk klaim, kebetulan ini kan karena curah hujannya pun masih tidak tentu ya, jadi banyak daerah yang memang masih tergenang banjir, kayak terakhir saya lihat di Karawang gitu ya, jadi memang itu belum bisa dilakukan survei, baru kami tahu lahan kerusakannya berapa banyak,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema menyatakan bahwa perseroan telah memberikan perlindungan melalui produk Asuransi Usaha Tani Padi bagi lebih dari 9 juta petani di seluruh Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebanyak 5,8 juta hektare lahan hingga akhir 2024.

Hingga November 2024, anggota holding BUMN sektor asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG) tersebut mencatatkan kinerja positif dengan total pendapatan premi mencapai Rp3,47 triliun, atau tumbuh 39,24 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Acara “AHConnect: Workshop Menulis Kreatif Untuk Pelajar Generasi Emas” diselenggarakan oleh Antara Heritage Center bekerja sama dengan Asuransi Jasindo, Pertamina EP, SKK Migas, Bank Muamalat, dan Dompet Dhuafa.

Baca juga: Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, Jasindo Perkuat Asuransi Usaha Tani Padi

Baca juga: Jasindo: Premi asuransi tani capai Rp44,84 miliar per Agustus 2024

Baca juga: Dukung ketahanan pangan, Jasindo permudah nasabah klaim asuransi tani

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |