Makkah (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf mengimbau jamaah calon haji Indonesia untuk menjaga kesehatan, keselamatan, kekhusyukan ibadah, serta kepedulian terhadap sesama saat wukuf di Arafah.
"Wukuf di Arafah adalah inti ibadah haji. Maka kita harus bersiap secara lahir dan batin untuk menjalaninya dengan baik," ujar Kepala BP Haji Irfan Yusuf di Makkah, Kamis.
Irfan meminta jamaah untuk menghindari sengatan matahari langsung dengan menggunakan topi, payung, atau kain pelindung kepala.
Selalu kenakan alas kaki saat keluar tenda dan istirahat yang cukup agar tetap bugar saat beribadah, BP Haji juga mengingatkan jamaah terkait larangan keluar tenda Arafah sejak pukul 10:00-16:00 WAS (Waktu Arab Saudi).
Baca juga: Jamaah haji Indonesia padati Arafah di tengah cuaca panas jelang wukuf
Cuaca panas ekstrem harus diantisipasi dengan memperbanyak minum air putih meski tidak merasa haus.
"Jamaah disarankan membawa botol air, semprotan wajah, dan kipas kecil. Jika merasa tidak enak badan, segera hubungi petugas," kata Irfan.
Jamaah juga diminta untuk meminimalkan aktivitas yang tidak perlu, seperti mengobrol berlebihan atau bermain ponsel. Fokuskan diri karena doa di Arafah adalah doa yang mustajab.
"Wukuf adalah waktu terbaik untuk berdoa, berzikir, dan bermuhasabah," katanya.
Baca juga: Jamaah haji Indonesia bergerak ke Arafah jemput waktu wukuf
Hal lainnya yang ditekankan yakni mengesampingkan identitas kelompok, seperti KBIHU atau rombongan. Semua adalah jamaah Indonesia yang setara. Saling bantu terutama kepada jamaah lansia, sakit, atau yang membutuhkan pertolongan.
"Ingatlah sabda Nabi, Al-Hajju Arafah – Haji adalah wukuf di Arafah. Maka maksimalkan kesempatan ini dengan penuh kekhusyukan dan persaudaraan," kata Irfan Yusuf.
Selain itu petugas haji diminta terus aktif untuk mengedukasi dan membantu jamaah agar pelaksanaan wukuf berjalan tertib, aman, dan kekhusyukan.
Baca juga: Menag tinjau pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arafah
Pewarta: Asep Firmansyah dan Teguh Priyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025