Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional (timnas) sepak bola China Branko Ivankovic pada Rabu (4/6) mengatakan bahwa timnya secara mental sudah siap menghadapi laga "hidup mati" kualifikasi Piala Dunia FIFA melawan timnas Indonesia pada Kamis (5/6).
Timnas China siap bertanding melawan timnas Indonesia, meski harus bermain dengan atmosfer menantang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan dipenuhi oleh sekitar 80.000 suporter tuan rumah.
Dalam konferensi pers prapertandingan, Ivankovic mengakui tekanan besar yang akan dihadapi timnya, seraya menjelaskan bahwa stadion tersebut telah menjadi benteng bagi Indonesia, di mana hanya Jepang yang mampu merebut kemenangan dalam pertandingan Grup C.
"Kami sangat menyadari tekanan bermain di stadion kandang Indonesia, dan kami sudah mempersiapkan para pemain untuk mengubah tekanan tersebut menjadi motivasi," ungkap Ivankovic.
"Indonesia telah memperkuat skuadnya dengan pemain naturalisasi, yang membuat laga ini menjadi sangat sulit bagi kami. Kami perlu tetap fokus dan menghindari distraksi," imbuhnya.

Pertandingan akan dimulai pada pukul 21.45 waktu Beijing (20.45 WIB), dengan taruhan yang tinggi bagi kedua tim. Lebih dari 200 awak media menghadiri konferensi pers tersebut, menunjukkan betapa pentingnya laga penentuan ini.
Berdasarkan regulasi turnamen, dua tim teratas dari setiap grup yang berisi enam tim akan langsung lolos ke Piala Dunia, sementara tim yang menduduki peringkat ketiga dan keempat akan mengikuti babak playoff.
Dengan dua laga tersisa, Indonesia menempati posisi keempat di Grup C dengan sembilan poin, sementara China berada di posisi terbawah bersama Bahrain dengan enam poin.
Ketika ditanya tentang adanya penambahan pemain baru dalam skuad China, Ivankovic mengatakan bahwa "untuk para pemain baru, terutama yang bermain di putaran final 18 tim untuk pertama kalinya, saya berharap mereka dapat membuktikan kualitas mereka."
Ivankovic tidak membeberkan detail mengenai kondisi fisik bek tengah Jiang Guangtai, yang sedang dalam masa pemulihan dari cedera.
"Tidak tepat untuk membahas salah satu pemain menjelang pertandingan. Setiap tim pasti menghadapi cedera. Baik yang menjadi starter maupun yang masuk dari bangku cadangan, semua pemain siap menghadapi tuntutan pertandingan," ujarnya.
Jiang mengalami cedera saat melawan timnas Arab Saudi pada Maret lalu dan absen dalam laga kandang China melawan Australia pada bulan yang sama.

Berdasarkan regulasi turnamen, dua tim teratas dari setiap grup yang berisi enam tim akan langsung lolos ke Piala Dunia, sementara tim yang menduduki peringkat ketiga dan keempat akan mengikuti babak playoff.
Dengan dua laga tersisa, Indonesia menempati posisi keempat di Grup C dengan sembilan poin, sementara China berada di posisi terbawah bersama Bahrain dengan enam poin.
Penyerang timnas China, Zhang Yuning, yang hadir bersama Ivankovic dalam konferensi pers tersebut, menegaskan bahwa "demi kemenangan, saya akan memberikan segalanya di lapangan."
Indonesia unggul tiga poin atas China dan memiliki selisih gol sebanyak tujuh gol. Kemenangan di kandang hampir dapat memastikan posisi empat besar bagi skuad Garuda.
Sementara bagi China, satu-satunya cara untuk mempertahankan harapan mereka lolos ke Piala Dunia adalah dengan meraih kemenangan di kandang Indonesia.

Penyerang timnas China, Zhang Yuning, yang hadir bersama Ivankovic dalam konferensi pers tersebut, menegaskan bahwa "demi kemenangan, saya akan memberikan segalanya di lapangan."
Ia menyebutkan bahwa para pemain telah melakukan persiapan matang untuk laga penentuan ini selama berada di China, dan dalam dua hari sejak tiba di Jakarta.
"Selain kemenangan, hasil lainnya tidak akan berarti," tambahnya.
Zhang mencetak gol kedua bagi timnas China dalam kemenangan 2-1 melawan Indonesia di laga kandang yang digelar di Qingdao pada Oktober tahun lalu.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dengan tekanan yang besar. Untuk mencapai hasil yang kami inginkan, semua pemain akan mengerahkan kemampuan fisik mereka sampai batas maksimal di lapangan," ujarnya
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025