Jakarta (ANTARA) - Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tak kuasa menahan tangis saat memeluk ibu Delpedro Marhaen, aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya, Selasa.
Dalam momen pelukan itu, tangis Sinta Wahid pecah melihat kesedihan ibu dari Delpedro, Magda Antista.
Sinta meminta agar Magda bersabar mendampingi anaknya yang masih berada di dalam ruang tahanan.
Keduanya pun tak banyak berdialog. Sinta hanya berupaya menguatkan Magda yang terus menangis dipelukannya.
Sinta mendatangi Polda Metro Jaya sebagai bagian dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang merupakan sebuah gerakan etis dan non-partisan yang dipimpin oleh sejumlah tokoh bangsa, termasuk mantan Menteri Agama Lukman Hakim.
Kepada pers, Sinta menyatakan tujuan kedatangannya ke Polda Metro Jaya.
"Pertama-tama, memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa, dari tokoh-tokoh tua, merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini," kata Sinta kepada wartawan setelah membesuk para aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya, Selasa.
Baca juga: Istri Gusdur dan tokoh GNB siap jadi penjamin penangguhan Delpedro cs
Menurut dia, sejumlah aktivis yang ditahan, seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil), Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat), RAP dan Figha Lesmana merupakan generasi muda penerus perjuangan bangsa.
"Mereka adalah anak-anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Mereka ingin mewujudkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdaulat, bebas bersuara, bebas berpendapat," ujar Sinta.
Dia juga menilai penahanan terhadap para aktivis yang telah menjadi tersangka penghasutan itu merupakan kesalahpahaman.
"Karena itu, dengan adanya itu, mereka mencoba, mereka telah melakukan itu, tetapi ternyata ada kesalahpahaman. Mungkin dengan ada satu dua kata yang sedikit melenceng sehingga mereka mendapat perlakuan seperti ini," tutur Sinta.
Kedatangan GNB ke Polda Metro Jaya, kata dia, bertujuan mendorong pembebasan para aktivis tersebut.
"Inilah tujuan kita, Gerakan Nurani Bangsa datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu. Karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia," pungkas Sinta.
Baca juga: Istri Gusdur dan tokoh GNB minta aktivis dibebaskan
Selain Sinta, sejumlah tokoh yang tergabung dalam GNB, antara lain Lukman Hakim (Eks Menteri Agama), Karlina R Supelli (Ahli Filsuf), Erry Riyana Hardjapamekas (eks Pimpinan KPK), Inaya Wahid (aktivis), Gomar Gultom (eks Ketua PGI), Komaruddin Hidayat (akademisi), dan Beka Ulung Hapsara (aktivis).
Kehadiran tokoh-tokoh bangsa dari GNB itu diterima secara langsung oleh Kapolda Metro dan Wakapolda Metro di Gedung Promoter, Jakarta Selatan, Selasa.
Mereka datang untuk menjenguk para aktivis yang ditahan setelah unjuk rasa yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung di dalam Gedung Promoter secara tertutup.
Setelah bertemu dengan pejabat utama Polda Metro Jaya, rombongan GNB kemudian menjenguk tahanan para aktivis yang ditahan.
Baca juga: Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah prihatin atas penahanan sejumlah aktivis
Baca juga: Polda Metro Jaya pertimbangkan penangguhan penahanan para aktivis
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.