Kemenpar dan DPR petakan potensi desa wisata di Bangka Belitung

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata bersama perwakilan DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memetakan potensi desa wisata di Bangka Belitung.

"Kami juga meninjau beberapa desa wisata unggulan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk desa wisata yang terkenal dengan pesona alam serta tradisi budaya yang masih kental," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto di Jakarta, Selasa.

Dalam kunjungannya tanggal 8 September lalu, Hariyanto mengatakan Kepulauan Bangka Belitung memiliki keunggulan dalam mengelola potensi wisata berbasis desa sehingga layak dijadikan acuan secara nasional.

Baca juga: Wisata Kopi di Negeri Laskar Pelangi

Desa wisata yang ada di sana memiliki potensi besar dalam memajukan ekonomi daerah, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) serta promosi budaya dan kekayaan alam.

Namun, desa wisata di Bangka Belitung kini menghadapi tantangan yang signifikan seperti ketiadaan klasifikasi dan standar yang baku, seringkali menghambat pengembangan yang terstruktur dan merata.

Isu-isu seperti terbatasnya amenitas, kesiapan sumber daya manusia yang belum optimal, dan kurangnya dukungan infrastruktur, secara signifikan menggerus efisiensi dan melemahkan daya saing desa wisata di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Baca juga: Dayung Jelajah Nusantara promosikan wisata bahari Belitung

Ia menilai masalah ini perlu ditangani segera karena fondasi perekonomian nasional yang berkelanjutan sangat bergantung pada sektor pariwisata, khususnya desa wisata. Model ini terbukti mampu menopang ekonomi, melestarikan budaya, dan memberdayakan masyarakat secara langsung.

Kedua pihak pun sudah berbicara dengan para pengelola desa wisata dan masyarakat setempat untuk mendengarkan langsung aspirasi dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan potensi desa wisata yang dimiliki.

Hariyanto menyampaikan Panja Standardisasi Desa Wisata memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat aspek standar kualitas desa wisata, pengelolaan sumber daya alam, pelatihan bagi pelaku wisata lokal, pemanfaatan teknologi perlu dioptimalkan, serta pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Baca juga: Produsen AMDK bersama IPI kurangi sampah plastik di destinasi wisata

Dengan demikian, kunjungan diharapkan dapat menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis pada potensi lokal yang ada.

“Pemerintah daerah dan pengelola desa wisata diharapkan dapat mengoptimalkan teknologi digital agar dapat meningkatkan kinerja desa sehingga meningkat statusnya,” kata Hariyanto.

Baca juga: Menparekraf: Babel jadi destinasi wisata unggulan wisman

Baca juga: Bangka Belitung menuju destinasi wisata halal dunia

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |