Kilang Dumai memberdayakan potensi pesisir lewat Bedelau Minapolitan

2 hours ago 3
Program Bedelau Minapolitan menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara inovasi sosial dan komitmen lingkungan dapat menciptakan dampak berkelanjutan.

Jakarta (ANTARA) - Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui unit operasinya Kilang Dumai memberdayakan potensi masyarakat pesisir di sekitar wilayah operasi kilang melalui program terintegrasi Bedelau Minapolitan.

"Program Bedelau Minapolitan lahir dari sebuah evaluasi terhadap potensi dan kondisi yang ada di masyarakat yang berpadu dengan keinginan masyarakat untuk tumbuh mandiri," ujar Pjs Corporate Secretary KPI Milla Suciyani dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Milla menjelaskan Program Bedelau Minapolitan terdiri atas beberapa subprogram yang terintegrasi dan saling mendukung. Subprogram itu di antaranya budi daya ikan air tawar, Green Laundry, Posyandu ibu dan anak, Masyarakat Peduli Pesisir, dan Pertanian Sorgum.

"Program-program ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan dan potensi alam yang ada di sekitar pesisir pantai yang juga menjadi wilayah operasi Kilang Dumai. Dari program-program ini juga lahir local hero yang dapat menjadi inspirasi," kata Milla.

Area Manager Communications, Relations & CSR Kilang Dumai Agustiawan menyampaikan program tersebut lahir sebab nelayan yang berada di sekitar wilayah operasional sudah lama hidup dalam kondisi berkekurangan, sehingga terpaksa menjalani pekerjaan yang berbahaya.

Oleh karena itu, Agustiawan berharap agar program Bedelau Minapolitan dapat membantu para nelayan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata dia lagi, program Bedelau Minapolitan juga memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan pesisir Dumai.

Melalui penanaman dan nursery mangrove endemik, kini sepanjang 86 meter garis pantai telah terlindungi dari abrasi dengan lebih dari 3.000 batang bibit siap tanam, serta berkontribusi pada penyerapan karbon hingga 53.075 ton eq per tahun.

Pembangunan alat pemecah ombak juga terbukti menekan sedimentasi pascaabrasi dan menyerap emisi setara 81.646 kg CO2eq per tahun. Program ini tidak hanya memulihkan ekosistem mangrove, tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan dan keberlanjutan wilayah pesisir.

“Sesuai namanya, Bedelau yang berarti berkilau dalam bahasa Dumai, Program Bedelau Minapolitan menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara inovasi sosial dan komitmen lingkungan dapat menciptakan dampak berkelanjutan,” kata Agustiawan.

Baca juga: KPI produksi 49,6 ribu ton Green Coke pada triwulan pertama 2025

Baca juga: Kilang Dumai dan Balongan ditargetkan produksi avtur hijau akhir 2026

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |