Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) gencar menindak aksi premanisme, mulai dari kelompok yang dikemas dalam bentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga kalangan berdasi
"Yang dikemas dalam bentuk-bentuk organisasi masyarakat kan. Bahkan ada kejadian juga kan yang organisasinya bukan organisasi masyarakat, ini organisasi pengusaha juga," kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
"Jadi premanisme ini juga bentuknya bermacam-macam juga nih. Mulai dari yang pakai dasi sampai yang enggak pakai apa-apa," sambung dia.
Prasetyo, yang saat ini menjadi sebagai Menteri Sekretaris Negara, menjelaskan bahwa bentuk premanisme beragam, baik yang terorganisir hingga yang tidak terstruktur.
Dia menegaskan bahwa pemberantasan premanisme merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan ketertiban masyarakat dan mendukung iklim usaha yang kondusif.
Menurutnya, berbagai bentuk premanisme di semua tingkatan dapat mengganggu stabilitas investasi dan ketertiban umum.
"Semua pihak harus menyadari bahwa aksi-aksi premanisme di seluruh level tadi dan seluruh jenis variasi itu akan mengganggu iklim investasi dan mengganggu ketertiban masyarakat," ucap Prasetyo.
Dalam kurun waktu 9 hari terhitung sejak 1—9 Mei 2025, Polri berhasil mengungkap 3.326 kasus premanisme di berbagai wilayah Indonesia, termasuk penangkapan tiga pejabat Kadin Kota Cilegon yang diduga memalak sebuah perusahaan dengan meminta proyek senilai Rp5 triliun.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menangkap sebanyak 2.406 orang terkait perkembangan Operasi Berantas Jaya 2025 yang telah dilaksanakan selama sebelas hari atau sejak 9 Mei hingga 20 Mei 2025.
"Dalam 11 hari terakhir itu ada 2.406 orang yang diamankan, kemudian 231 orang diantaranya terbukti atau diduga melakukan tindak pidana itu telah diproses," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa (20/5).
Orang-orang yang ditangkap tersebut dari perorangan, oknum ormas, oknum "debt collector" dan para pelaku tawuran yang tergabung dalam beberapa geng motor.
Baca juga: Polisi dalami kasus dugaan pendudukan lahan milik BMKG oleh ormas
Baca juga: Polisi telusuri hubungan jukir liar di Season City dengan ormas
Baca juga: Satgas premanisme alih fungsikan puluhan posko ormas di Jaktim
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025