Industri pengerjaan logam sebut tarif baja Trump momen perluas pasar

1 day ago 6
Kita harapkan sebetulnya yang produsen-produsen baja berkekuatan tinggi itu mungkin akan mencari pasar yang lebih kompetitif dibandingkan dia menjual ke Amerika Serikat

Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) menyatakan tarif importasi baja yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke angka 50 persen, menjadi momen untuk memperluas pasar ekspor untuk baja berkekuatan tinggi (high alloy steel).

"Kita harapkan sebetulnya yang produsen-produsen baja berkekuatan tinggi itu mungkin akan mencari pasar yang lebih kompetitif dibandingkan dia menjual ke Amerika Serikat," kata Ketua Umum Gamma Dadang Asikin ditemui usai pembukaan International Industrial Week (IIW) di Jakarta, Rabu.

Untuk industri hilir logam, dirinya meyakini tarif baja yang diterapkan oleh Trump tidak terlalu memengaruhi kinerja manufaktur dalam negeri, namun untuk sisi hulu, tarif importasi baja dikhawatirkan memberikan dampak negatif.

"Saya yakin berpengaruh. Karena pasti dia akan mencari pasar lagi," ujarnya.

Guna memitigasi dampak negatif dari dinamika ekonomi global, termasuk perang dagang yang saat ini terjadi. Pihaknya mendorong pemerintah untuk memperkuat hilirisasi logam dasar.

Hal ini karena dengan memperkuat ekosistem hilirisasi sektor itu, secara langsung mendorong industri pengolahan baja berkekuatan tinggi tumbuh, yang sekaligus mengurangi volume impor dari negara lain.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (30/5) mengumumkan kenaikan besar tarif impor baja dan aluminium, menggandakan tarif dari 25 persen menjadi 50 persen, yang ia jelaskan sebagai langkah untuk semakin melindungi industri dalam negeri Amerika.

"Hari ini, saya punya pengumuman besar," kata Trump saat kampanye di fasilitas US Steel di Pittsburgh, Pennsylvania.

"Kita akan memberlakukan kenaikan sebesar 25 persen. Kita akan menaikkan tarif baja yang masuk ke Amerika Serikat dari 25 persen menjadi 50 persen, yang akan semakin mengamankan industri baja di Amerika Serikat, tidak akan ada seorang pun yang bisa mengakali ini," ujar Trump.

Ia berpendapat bahwa kenaikan ini akan menutup celah yang selama ini dimanfaatkan para pesaing asing untuk melewati tarif sebelumnya.

"Jadi, kita naikkan dari 25 persen, kita gandakan menjadi 50 persen, dan itu menutup celah," tambahnya.

Baca juga: Trump resmi naikkan tarif baja dan aluminium, IHSG berpotensi melemah

Baca juga: Rupiah diprediksi menguat seiring ancaman tarif Trump terhadap baja

Baca juga: Peneliti ingatkan hilirisasi baja perlu perhatikan aspek keberlanjutan

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |