Shenzhen (ANTARA) - PT Indosat Tbk akan memfokuskan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk layanan siaran drama maupun "gaming" bekerja sama dengan perusahaan teknologi China Tencent.
"Jadi hari ini, kami baru saja menandatangani MoU (nota kesepahaman) dan saya sangat bersemangat. Kami ingin memastikan dengan bantuan Tencent dan program mini mereka mampu memberikan kepada pelanggan apa yang paling mereka sukai yaitu untuk 'gaming' dan juga bagi pelanggan pada IM3, sangat berat untuk pelanggan wanita jadi kami mampu menghasilkan drama mini," kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha yang ditemui ANTARA di Shenzhen pada Selasa (16/9).
Vikram berada di Shenzhen untuk menghadiri Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025 yang dihadiri berbagai pelaku usaha bidang teknologi termasuk GoTo Group, CP Group, e& UAE, Orange, Com2uS, AstraZeneca, Mercedes-Benz, Toyota, BMW, Walmart China dan lainnya.
"Kami percaya dengan bantuan Tencent dan memasukkannya ke dalam aplikasi super kami melalui bantuan CDN (Content Delivery Network) Tencent Cloud, kami akan mampu meningkatkan skala bisnis. Ini hanya awal. Kami juga melihat 'co-investing' untuk AI infra dan bagaimana kami dapat mengembangkan aplikasi," ungkap Vikram.
AI Infra yang dimaksud adalah layanan Tencent Cloud yang dirancang untuk mengoptimalkan infrastruktur saat perusahaan menerapkan pengembangan dan pelatihan model besar.
Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison pastikan jaringan kembali normal
Indosat, ungkap Vikram juga mencari waktu latensi yang rendah dengan menggunakan layanan AI dari Tencent. Latensi adalah waktu yang diperlukan sistem AI untuk menerima input dan memprosesnya melalui model AI hingga dapat menghasilkan output.
"Karena kami memiliki banyak "gamer" sebagai pelanggan, jadi kami ingin mendapatkan latensi rendah, pengalaman terbaik sehingga semua pelanggan kami mendapat apa yang mereka inginkan," ungkap Vikram.
Layanan lain yang disasar Indosat dari Tencent juga adalah untuk mengatasi "scam" dan "spam" kepada pelanggan.
"Contoh kedua yang kami bicarakan untuk 100 juta pelanggan kami. Kami baru saja meluncurkan laynan untuk mencegah 'spam' dan 'scam' dan nilai promoter bersih kami telah meningkat signifikan," jelas Vikram.
Baca juga: Tencent tingkatkan kapasitas AI, sasar klien industri

Menurut Vikram, China benar-benar menjadi salah satu negara terbaik untuk bidang teknologi termasuk AI, dan Indosat ingin membawa teknologi dari China dengan cara yang berdaulat di Indonesia.
Hingga saat ini, ada tiga platform AI inovatif yang sudah dirilis Indosat yakni IM3 Platinum, Sahabat AI, dan Merdeka Cloud.
IM3 Platinum adalah layanan yang menawarkan pengalaman aman dan bebas spam secara real-time bagi 100 juta pelanggan Indosat; Sahabat merupakan "platform" digital yang dirancang untuk mendukung ekosistem sosial pelanggan Indosat dengan berbagai fitur interaktif; sedangkan "Merdeka Cloud" adalah solusi berbasis "cloud" yang bertujuan untuk mendemokratisasi AI bagi semua perusahaan, didukung oleh dua raksasa teknologi, NVIDIA dan Accenture
Indosat disebut dapat menghemat biaya hingga 10 juta dolar AS atau sekitar Rp159,6 miliar setelah sistem AI terimplementasi sepenuhnya.
Indosat juga sudah bekerja sama dengan perusahaan teknologi AS NVIDIA melalui anak perusahaannya, Lintasarta, untuk menjadi penyedia Mitra Cloud NVIDIA yang menawarkan layanan AI cloud kepada perusahaan-perusahaan di sektor publik dan swasta di Indonesia.
Baca juga: Pemilik Rolling Stone gugat Google atas fitur "Ringkasan AI"
Baca juga: Tencent sebut potensi pasar cloud dan AI di Indonesia terbuka luas
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.