Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga RI aktif merumuskan strategi baru pembangunan pemuda di kawasan ASEAN pasca-2025 melalui partisipasi dalam Forum Internasional Evaluasi dan Visi Pemuda ASEAN di Kuala Lumpur Malaysia pada 22–23 September 2025.
Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global Kemenpora Esa Sukmawijaya menjelaskan bahwa rencana kerja ASEAN harus didukung penuh oleh negara anggota sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan mitra kawasan.
Ia menekankan pentingnya setiap negara berinisiatif menyelenggarakan kegiatan kepemudaan di tingkat regional.
“Bagi Indonesia, isu strategis ASEAN harus dihubungkan dengan kondisi nasional masing-masing anggota. Saya yakin seluruh anggota ASEAN sepakat menggunakan ASEAN Youth Development Index (YDI) sebagai indikator pembangunan kepemudaan,” kata Esa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Forum dua hari yang memiliki nama resmi "Workshop on The End Term Review (ETR) of the ASEAN Work Plan on Youth 2021–2025 and Visioning Exercise for Post 2025 ASEAN Cooperation on Youth (AWP)" itu diikuti oleh seluruh Senior Official Meeting on Youth (SOMY) Focal Point dari negara anggota ASEAN serta Timor Leste.
Agenda utama meliputi evaluasi capaian lima tahun terakhir, identifikasi tantangan, serta perumusan strategi pembangunan kepemudaan ASEAN periode 2026–2030.
Baca juga: Satu-satunya dari ASEAN, Pemuda RI terpilih jadi Penasihat Muda PBB
Esa juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Singapura.
Pertemuan itu membahas peluang penandatanganan lanjutan kerja sama bilateral melalui MoU pada akhir 2025 atau awal 2026. Pada kesempatan yang sama, ia juga menjajaki peluang kolaborasi bidang bisnis kepemudaan bersama Timor Leste dan Brunei Darussalam.
Penelaah Teknis Kebijakan Kemenpora Annisa Eldina Larasati menekankan urgensi keterlibatan aktivis pemuda dalam agenda ASEAN. Menurutnya, pelibatan penggerak dan pelopor organisasi maupun komunitas pemuda tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga daerah, dapat memperkaya literatur kepemudaan dan memperkuat advokasi di tingkat regional.
Pada hari kedua, delegasi membahas rancangan Rencana Kerja ASEAN untuk Pemuda 2026–2030 dengan mengacu pada data ASEAN YDI, ASEAN Socio-Cultural Community Strategic Plan, serta ASEAN Community Vision 2045. Visi itu sejalan dengan gagasan Indonesia mengenai Indonesia Emas 2045, yang menekankan pembangunan pemuda secara berkelanjutan dari pusat hingga daerah.
Hasil ETR dan Visioning Exercise for Post 2025 ASEAN Cooperation on Youth akan menjadi landasan strategis ke depan. Tujuan utama forum internasional ini ialah memperkuat kerja sama regional demi mewujudkan masyarakat ASEAN yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing global.
Baca juga: Anggota parlemen muda ASEAN rumuskan masa depan kawasan di Selangor
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.