Indonesi-Korsel perkuat kerja sama sektor hilirisasi industri

5 days ago 22
Ini bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang

Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) memperkuat kerja sama di sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, infrastruktur serta ekonomi digital.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan total investasi Korea Selatan hingga 2023 mencapai 15,4 miliar dolar AS atau Rp260 triliun. Kemudian pada 2024, mencatatkan rekor tertinggi hingga 2,98 miliar dolar AS.

"Ini adalah bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," ujar Shinta dalam Korea-Indonesia Business Roundtable di Jakarta, Senin.

Dalam kegiatan ini, Federation of Korean Industries (FKI) dan Apindo melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat hubungan bisnis dan mempromosikan investasi serta perdagangan di sektor-sektor kunci yang menjadi kepentingan bersama.

Shinta mengatakan kedua negara juga mendirikan Korea-Indonesia Business Council. Dewan ini akan menjadi kekuatan multi-stakeholder, menghimpun perusahaan besar, asosiasi sektor dan champion investasi dari kedua negara.

"Apindo memfasilitasi business matching yang terstruktur, merencanakan co-investment, dan mendorong joint venture di industri hilir, infrastruktur, energi terbarukan, manufaktur dan lainnya," kata Shinta.

Lebih lanjut, kata Shinta, dalam pertemuan ini, Apindo menyoroti kolaborasi yang lebih kuat melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk kemitraan strategis, khususnya pada hilirisasi industri dan EBT.

Apindo juga akan bekerja sama dengan Pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi dan memastikan kesetaraan bagi semua investor, termasuk Korea Selatan.

"Dalam lanskap perdagangan global, khususnya dampak rezim tarif baru Amerika Serikat, Indonesia dan Korea harus berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas perdagangan bilateral," imbuh Shinta.

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka Jakarta, Senin, pukul 11.00 WIB.

Pertemuan ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca juga: RI-Korsel kerja sama smart factory untuk pacu daya saing industri

Baca juga: KKP buka pasar baru produk udang RI ke Jepang, Australia, dan Korsel

Baca juga: LG mundur investasi di RI, Apindo yakini hanya penundaan

Baca juga: Turut lepas 1.500 CPMI, Apindo: Ini cermin semangat "RI incorporated"

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |