Jakarta (ANTARA) - Memelihara kucing tak hanya soal memberi kasih sayang, tapi juga memperhatikan asupan makanannya. Meskipun kucing suka terlihat penasaran atau bahkan mengemis makanan saat Anda makan, tidak semua makanan manusia aman dikonsumsi oleh kucing.
Beberapa jenis makanan justru bisa berbahaya, bahkan memicu gangguan pencernaan hingga keracunan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar kesehatan dan keselamatan si kucing tetap terjaga.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini mengenai jenis-jenis makanan dan minuman manusia yang sebaiknya jangan diberikan kepada kucing peliharaan, melansir berbagai sumber.
Jenis makanan dan minuman yang tidak boleh diberikan untuk kucing
Meskipun ada beberapa jenis makanan manusia yang boleh diberikan kepada kucing sebagai camilan sesekali, Anda tetap harus berhati-hati. Tidak semua makanan yang aman untuk manusia dapat dikonsumsi oleh kucing.
Jika salah memberi, bukan tidak mungkin makanan tersebut justru membahayakan kesehatan si kucing. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik kucing untuk memahami makanan apa saja yang sebaiknya dihindari. Berikut ini beberapa jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi kucing:
1. Aneka jenis bawang
Bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay sama-sama mengandung senyawa allium yang dapat merusak sel darah merah kucing. Konsumsi bawang berisiko menyebabkan anemia yang membahayakan kesehatan si kucing
2. Anggur
Buah anggur memang kaya manfaat bagi manusia, namun tidak demikian bagi kucing. Mengonsumsi anggur, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan serius seperti gagal ginjal. Gejalanya antara lain dehidrasi, sering buang air kecil, hilang nafsu makan, hingga gangguan pencernaan seperti diare.
3. Cokelat
Cokelat mengandung zat berbahaya bernama methylxanthines yang berasal dari biji kakao. Jika masuk ke tubuh kucing, zat ini bisa menyebabkan muntah, diare, suhu tubuh meningkat, detak jantung tidak normal, kejang, bahkan kematian.
4. Tulang ayam dan ikan
Tulang yang kecil dan tajam dari ayam atau ikan bisa menyebabkan tersedak atau melukai saluran pencernaan kucing. Maka dari itu, sebaiknya tidak diberikan sebagai makanan.
5. Minuman berkafein
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, dan minuman berenergi bisa membahayakan sistem saraf kucing. Dampaknya dapat berupa kejang dan detak jantung yang tidak normal.
6. Daging mentah
Memberi daging mentah kepada kucing sebaiknya dihindari karena bisa mengandung bakteri seperti Salmonella atau E.coli. Risiko infeksi seperti toxoplasmosis atau gangguan pencernaan pun ikut meningkat.
7. Telur mentah
Sama halnya dengan daging mentah, telur mentah juga bisa mengandung bakteri berbahaya. Selain itu, kandungan enzim avidin di dalamnya dapat mengganggu penyerapan vitamin B yang penting bagi kesehatan kulit dan bulu kucing.
8. Minuman beralkohol
Kandungan alkohol dapat menimbulkan keracunan serius pada kucing, memicu gangguan pernapasan, penurunan suhu tubuh drastis, kejang, hingga risiko kematian.
9. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang mengandung zat yang bisa mengganggu sistem pencernaan dan pernapasan kucing. Sebaiknya hindari memberi kacang sebagai camilan.
10. Produk susu
Meski kucing kerap digambarkan suka susu, kenyataannya banyak kucing tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Konsumsi susu bisa memicu diare dan masalah pencernaan lainnya.
Mengetahui daftar makanan yang berbahaya ini diharapkan dapat membantu pemilik kucing lebih berhati-hati dalam memilih asupan untuk hewan peliharaannya.
Selain itu, jika kucing secara tidak sengaja mengonsumsi salah satu dari makanan di atas, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan menjaga pola makan kucing yang aman dan sesuai tidak hanya mendukung kesehatannya, tetapi juga memperpanjang umur dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Baca juga: 3 cara jaga hewan peliharaan saat mudik
Baca juga: Cegah diare dan obesitas anabul dengan makanan tepat
Baca juga: Apa itu anabul? Simak penjelasan dan jenis-jenisnya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025