Imam Tohari: Keputusan turunkan Mutiara di partai penentu tepat

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pelatih tunggal putri Indonesia Imam Tohari mengatakan keputusan menurunkan Mutiara Ayu Puspitasari pada partai kelima semifinal beregu putri SEA Games 2025 melawan Malaysia merupakan pilihan yang tepat berdasarkan insting dan kecocokan permainan.

Mutiara tampil sebagai penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia dengan skor 3-2 di Gymnasium 4 Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani, Bangkok, Senin, setelah mengalahkan Siti Zulaikha 21-18, 21-16.

“Dari kemarin saya memprediksi pertandingan bakal sampai partai kelima. Kami juga sudah meeting dengan anak-anak,” ujar Imam.

Ia menjelaskan sempat mempertimbangkan dua pemain untuk mengisi slot tunggal ketiga, yakni Mutiara dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.

Namun pilihan akhirnya jatuh kepada Mutiara setelah menilai kecocokan strategis dengan komposisi pemain Malaysia.

“Dua pemain memang sama-sama siap, tapi insting saya mengatakan Mutiara yang harus main. Secara permainan, Mutiara lebih cocok untuk situasi itu,” katanya.

Imam bahkan telah meminta Mutiara melakukan pemanasan sebelum ganda kedua bertanding karena yakin skor akan kembali imbang menjadi 2-2.

“Pas kedudukan 2-1, saya yakin bakal dua sama. Di ganda kedua kami memang lebih di atas. Karena itu saya sudah panggil Mutiara buat siap-siap,” ujarnya.

Baca juga: Indonesia ke final beregu putri bulu tangkis usai kalahkan Malaysia

Pelatih tunggal putri Indonesia Imam Tohari (tengah) memberikan instruksi kepada Mutiara Ayu Puspitasari (kiri) saat laga melawan wakil Malaysia Siti Zulaikha pada partai kelima semifinal beregu putri SEA Games 2025 di di Gymnasium 4 Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani, Bangkok, Senin (8/12/2025). Mutiara menang dengan skor 21-18, 21-16, sekaligus memastikan tiket final untuk Indonesia. (ANTARA/Muhammad Ramdan)

Insting tersebut terbukti tepat ketika Mutiara bermain apik dan memastikan kemenangan Indonesia 3-2 sekaligus membawa tim Merah Putih melaju ke final.

Imam menyebut laga penentu ini menjadi momentum penting bagi pemain muda untuk mendapatkan pengalaman bertanding di level beregu internasional.

“SEA Games ini kesempatan buat pemain-pemain muda seperti Mutiara dan Dinda. Kalau tidak disiapkan dari sekarang, kapan lagi? Regenerasi harus jalan,” ujarnya.

Pada laga tersebut, Indonesia juga mendapatkan poin melalui Putri Kusuma Wardani yang menang meyakinkan atas Karupathevan Letshanaa 21-9, 21-10, serta pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari yang menggulung Go Pei Kee/Toh Ee Wei 21-10, 21-9.

Adapun dua kekalahan Indonesia datang dari ganda putri Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum yang takluk dari Pearly Tan/Muralitharan Thinaah 14-21, 21-17, 16-21, serta tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang kalah dari Wong Ling Ching 20-22, 21-15, 16-21.

Indonesia selanjutnya akan menghadapi tuan rumah Thailand pada final beregu putri setelah tim Negeri Gajah Putih menyingkirkan Singapura 3-0.

Menurut Imam, sektor tunggal akan menjadi kunci untuk mencuri poin dari Thailand yang memiliki pemain top 10 dunia.

Baca juga: Putri KW bawa Indonesia unggul atas Malaysia di semifinal beregu putri

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |