ILO soroti pentingnya teknologi untuk tingkatkan keselamatan kerja

4 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Direktur Kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste Simrin Singh menekankan pentingnya teknologi untuk meningkatkan keselamatan para pekerja, bukan untuk menggantikan para pekerja.

"Teknologi tidak menggantikan manusia, tetapi harus melengkapi manusia," kata Singh dalam diskusi bertajuk "Revolusi Kesehatan dan Keselamatan: Peran Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi di Tempat Kerja" yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu.

Pernyataan itu dia sampaikan mengingat data yang menunjukkan bahwa masalah kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan saat ini telah merenggut 3 juta jiwa.

Angka kematian tersebut, kata dia, masih ditambah dengan sekitar 395 juta lebih pekerja yang menderita berbagai bentuk cedera, masalah kesehatan yang tidak fatal, dan juga penyakit.

"Jadi, di satu sisi, kita mencatat angka dan risiko kematian, kecelakaan, dan cedera yang sangat besar. Di sisi lain, digitalisasi adalah kata hari ini, tema hari ini, di mana semua orang ingin ikut serta dalam tren AI," katanya.

Untuk itu, di tengah digitalisasi yang terjadi di banyak sektor, Simrin Singh menekankan bahwa teknologi tidak menggantikan manusia. Sebaliknya, dia mendorong agar semua pihak dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan tanggung jawab keselamatan bagi para pekerja.

"Kita dapat meningkatkan dan mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap para pekerja, untuk melindungi yang paling berharga, para perempuan dan laki-laki yang bekerja di berbagai sektor," katanya.

Baca juga: ILO ungkap penelitian tentang AI mentransformasi K3 di tempat kerja

Pada saat yang sama, pemanfaatan teknologi juga dapat meningkatkan produktivitas yang sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan dan investasi.

Bagi para pengusaha dan pekerjanya, keselamatan dan kesehatan merupakan elemen utama yang sangat krusial untuk investasi dan pertumbuhan ketika para pekerja tidak mengalami kecelakaan, dan pada saat yang sama, pekerja yang sehat akan lebih produktif dan akan bekerja dengan lebih baik.

Untuk itu, menurut Singh, ILO memandang bahwa teknologi digital memiliki peran yang penting untuk mengurangi risiko terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja saat mereka bekerja.

"Ada potensi nyata dan inilah yang ingin disoroti ILO tahun ini, di hari keselamatan dan kesehatan kerja, tentang bagaimana teknologi digital benar-benar dapat mengubah budaya keselamatan," katanya.

"Ini budaya keselamatan yang sesungguhnya dan Anda dapat menggunakan hal-hal seperti otomatisasi dan sistem pemantauan cerdas yang dapat mengurangi paparan bahaya yang dapat mencegah cedera di tempat kerja dan meningkatkan kondisi kerja secara keseluruhan," ujar Singh menambahkan.

Baca juga: Indonesia siap mengimplementasikan kaidah K3 ILO di sektor kehutanan

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |