Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan 53 titik sekolah rakyat berada di kantong-kantong kemiskinan.
"Lokasi 53 sekolah rakyat itu kami sudah melihat berada di wilayah-wilayah kantong kemiskinan," kata Amalia di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu.
Selain itu, kata dia, wilayah-wilayah tersebut juga memiliki jumlah penduduk usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan formal.
Berdasarkan pemetaan data tersebut, kata dia, program sekolah rakyat untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak usia sekolah yang belum bersekolah, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Amalia berharap program Sekolah Rakyat dapat memberikan akses pendidikan bagi anak-anak usia sekolah yang belum bersekolah, terutama di daerah-daerah miskin.
Ia mengatakan bahwa peran BPS dalam program ini fokus pada penyediaan data yang dibutuhkan oleh Kementerian Sosial dengan menggunakan sumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).
"Ini adalah contoh bagaimana salah satu program yang betul-betul evidence-based policy (kebijakan berbasis bukti)," ucap Amalia.
Baca juga: Kemendikdasmen akan rekrut kepala sekolah hingga guru sekolah rakyat
Baca juga: Prabowo minta perencanaan sekolah rakyat matang dan tepat sasaran
Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Pemerintah dalam membangun sekolah rakyat, sebuah program pendidikan sekolah berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
Pemerintah menargetkan sekurangnya 53 lokasi sekolah rakyat yang bisa selesai pada bulan Juni 2025 sehingga dapat beropersi pada tahun ajaran 2025/2026.
Lima puluh tiga lokasi sekolah rakyat berdiri di bangunan yang telah ada, yakni menggunakan bangunan aset-aset Kemensos, aset pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota.
Totalnya pada tahun 2025 ini akan dibangun sebanyak 200 sekolah rakyat.
Selain 53 sekolah rakyat yang menggunakan bangunan yang sudah ada, sisanya sebanyak 147 sekolah rakyat akan dibangun bangunan baru.
Sekolah rakyat akan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan mengacu pada data sebaran kantong kemiskinan.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kata dia, sekolah rakyat akan diprioritaskan di area berpenduduk besar dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025