ICMI tegaskan komitmen terus hadirkan solusi bagi masalah bangsa

11 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan komitmennya untuk menjadi motor kolaborasi nasional dan menghadirkan solusi nyata bagi berbagai tantangan pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“ICMI harus menjadi suluh peradaban, menguatkan nilai-nilai keberlanjutan, ilmu pengetahuan, dan kemanusiaan. Kita harus senantiasa bertransformasi dan memimpin inovasi, bukan hanya menginspirasi dengan kata-kata. Kita hadir untuk membangun solusi bagi bangsa di tengah disrupsi di berbagai sektor kehidupan,” ujar Ketua Umum ICMI Arif Satria dalam penutupan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad Ke-35 ICMI di Bali, seperti dikutip di Jakarta, Senin.

Menurut Arif, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci penyelesaian persoalan strategis negara, mulai dari masalah ketahanan pangan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), transformasi pendidikan, hingga penguatan industri halal. Ia menekankan bahwa sinergi pemerintah, akademisi, dan sektor swasta mutlak diperlukan agar agenda pembangunan berjalan efektif.

“Ketahanan pangan dan perbaikan gizi adalah fondasi pembangunan manusia. Terkait program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang dijalankan pemerintah, ICMI akan memperkuat kontribusi pemikiran dan program nyata agar agenda tersebut benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.

Arif juga menekankan pentingnya percepatan pengembangan SDM melalui pelatihan berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, riset, serta penguatan literasi digital. ICMI, kata dia, terus mendorong kolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan, termasuk Recapital School, untuk mengembangkan model pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Baca juga: Arif Satria dorong ICMI mampu pimpin inovasi di sejumlah sektor

“Setiap kemajuan ekonomi masa depan akan bertumpu pada riset, inovasi, dan kekuatan human capital​​​. Kolaborasi dengan semangat transformasi dan informasi penting sekali agar kita dapat mendorong pendidikan kita menjadi lebih maju dan berkualitas,” kata Arif.

Dalam konteks pembangunan jangka panjang, Arif menyampaikan bahwa investasi terbesar bangsa berada pada pendidikan usia dini, bukan perguruan tinggi. Ia mencontohkan pengembangan jaringan sekolah Insan Cendekia sebagai model pendidikan berbasis karakter dan inovasi yang terus diperluas oleh ICMI.

Selain pendidikan, ICMI turut meneguhkan komitmennya dalam memperkuat industri halal dan ekonomi syariah. Arif yang juga merupakan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menyebutkan bahwa potensi besar Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus diterjemahkan menjadi keunggulan global.

Menutup rangkaian Silaknas, Arif juga memaparkan tujuh prioritas ICMI untuk 2026, mulai dari penguatan eksistensi sebagai rumah besar umat Islam, aktivasi kembali organisasi wilayah (Orwil) yang belum aktif, hingga rencana pembentukan Orwil luar negeri di negara strategis, seperti Australia, China, dan Belanda.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |