Jakarta (ANTARA) - Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam mengarahkan film, termasuk dalam proyek terbarunya, Film Rahasia Rasa.
Para pemain, seperti Nadya Arina dan Ciccio Manassero, berbagi pengalaman bekerja di bawah arahan sang sutradara.
"Dia sangat bisa mengemas apa yang dia inginkan dan menyampaikan ke kita para pemain. Apa yang menjadi goals di setiap scene dijelaskan dengan detail, mulai dari rasa yang harus ditampilkan hingga blocking-nya seperti apa," kata Nadya saat mengunjungi ANTARA Heritage Center (AHC), di Pasar Baru, Jakarta, Rabu.
Menurut Nadya Arina, Hanung adalah tipe sutradara yang sangat ‘straight forward’ dan mampu menjelaskan apa yang ia inginkan dengan jelas kepada para pemain.
Baca juga: Perjalanan Nadya dan Ciccio menyatu dengan karakter "Rahasia Rasa"
Baca juga: Film horor Indonesia makin berkualitas, kata Nadya Arina
Ia mengungkapkan bahwa arahan Hanung yang sederhana dan mudah dipahami menjadi kunci keberhasilan para pemain dalam memerankan karakter mereka.
Dalam proses persiapan, Nadya juga berbagi bahwa para pemain menjalani latihan intensif selama dua hingga tiga minggu sebelum syuting.
"Kita paralel reading, persiapan dialek, workshop masak, dan aku juga latihan motor. Hampir setiap hari, bahkan di akhir pekan," ungkapnya.
Dengan arahan Hanung yang detail dan dukungan tim yang solid, Rahasia Rasa diprediksi akan menghadirkan kisah kuliner Indonesia yang memikat hati penonton.
Film ini tak hanya menampilkan konflik emosional para karakter, tetapi juga keindahan visual yang memanjakan mata.
Adapun, dalam film “Rahasia Rasa” tidak hanya menuntut kemampuan akting mereka, tetapi juga keberanian untuk keluar dari zona nyaman.
Selain itu, film “Rahasia Rasa” tak hanya mengangkat keunikan kuliner Indonesia, tetapi juga menampilkan dinamika hubungan antartokoh yang penuh emosi dan ambisi.
Baca juga: Hanung Bramantyo sebut pentingnya nilai universal di dalam film
Baca juga: Cara Hanung Bramantyo kenalkan pahlawan super lokal pada anak
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025