Hamas klaim beri respon positif proposal gencatan senjata di Gaza

2 months ago 14

Gaza (ANTARA) - Hamas dalam sebuah pernyataan pada Jumat (4/7) malam waktu setempat mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan respons positif kepada para mediator terkait proposal gencatan senjata di Gaza.

"Hamas telah menyelesaikan konsultasinya dengan faksi-faksi dan kekuatan Palestina mengenai proposal terbaru dari para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza. Gerakan tersebut telah menyampaikan responsnya kepada para mediator, yang bersifat positif," menurut pernyataan tersebut.

"Gerakan tersebut benar-benar siap untuk segera memasuki putaran negosiasi terkait mekanisme pelaksanaan kerangka kerja ini," lanjut pernyataan itu. Sementara itu, seorang sumber yang familier dengan persoalan tersebut.

Sumber itu mengatakan kepada Xinhua bahwa respon yang disampaikan oleh Hamas secara umum sejalan dengan versi terbaru dari proposal yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, yang juga dikenal sebagai rencana (Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah Steve) Witkoff yang dimodifikasi.

Menurut sumber tersebut, seorang anggota Hamas yang dekat dengan jajaran kepemimpinan gerakan itu, Hamas mengusulkan beberapa perubahan minor pada draf yang sudah ada, tetapi tidak menyimpang secara signifikan dari unsur-unsur inti kerangka mediasi.

Berkenaan dengan bantuan kemanusiaan, sumber tersebut mengatakan Hamas menekankan bahwa bantuan harus disalurkan dalam jumlah yang memadai guna memastikan kelancaran kegiatan operasional toko roti, rumah sakit, dan layanan penting lainnya.

Hamas bersikeras bahwa bantuan kemanusiaan harus disalurkan melalui organisasi-organisasi yang netral dan diakui secara internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bulan Sabit Merah, dan lembaga-lembaga terkait lainnya, kata sumber tersebut.

Mengenai penarikan pasukan Israel, sumber itu juga mengatakan bahwa Hamas tidak menentang penyesuaian kecil pada rencana penarikan ke garis 2 Maret, selama detailnya dijelaskan melalui negosiasi tidak langsung.

Hamas terbuka untuk membahas aspek-aspek teknis dari mekanisme penarikan, selama kerangka kerja secara keseluruhan tetap utuh," ujar sumber itu.

Terkait durasi dan kelanjutan negosiasi, sumber tersebut menjelaskan bahwa Hamas tidak menuntut perpanjangan waktu 30 atau 60 hari yang spesifik untuk pembicaraan.

Sebaliknya, gerakan tersebut meyakini bahwa negosiasi harus terus berlanjut hingga melampaui periode 60 hari, sampai kesepakatan bersama yang komprehensif tercapai, papar sumber itu.

Sumber tersebut mendeskripsikan bahwa respons itu secara keseluruhan bernada positif dan dapat berkontribusi dalam memperkecil kesenjangan antara pihak-pihak yang bernegosiasi.

Posisi Hamas saat ini menunjukkan adanya fleksibilitas dan kesiapan untuk berinteraksi secara serius melalui para mediator, ujar sumber itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |