Kupang (ANTARA) - Gubernur NTT Melki Laka Lena meminta seluruh kepala daerah se-NTT segera menetapkan lokasi pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk mempercepat pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat di daerah.
“Saya berharap setiap daerah di NTT segera menentukan titik lokasi pembangunan SPPG 3T di wilayahnya masing-masing guna mempercepat pelaksanaan program secara menyeluruh,” katanya di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi strategis secara daring bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang diikuti juga oleh para bupati dan wakil bupati se-NTT.
Ia menekankan, percepatan penetapan lokasi menjadi langkah awal penting untuk memastikan setiap kabupaten memiliki pusat pelayanan gizi yang aktif dan berfungsi optimal melayani masyarakat.
“SPPG bukan hanya tentang fasilitas, tapi tentang memastikan ibu hamil dan anak-anak di seluruh pelosok NTT mendapatkan akses makanan bergizi yang layak. Semakin cepat kita tetapkan lokasinya, semakin cepat manfaatnya dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
Baca juga: Presiden Prabowo puji Kepala BGN kembalikan anggaran MBG Rp70 triliun
Gubernur juga mengapresiasi dukungan Badan Gizi Nasional dan PT Krakatau Steel yang berkomitmen membantu percepatan pembangunan dapur SPPG lengkap dengan sarana pendukungnya di seluruh daerah 3T NTT.
Saat ini untuk wilayah NTT, baru satu Kabupaten yang memiliki SPPG 3T, yakni di Desa Koa, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Dia menambahkan pemerintah Provinsi akan terus melakukan pendampingan, monitoring, dan komunikasi intensif dengan pemerintah pusat serta mitra industri agar seluruh target pembangunan SPPG di wilayah 3T tercapai tepat waktu.
Dalam rapat koordinasi itu Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago menyebut pihaknya telah mengoperasikan delapan dapur mandiri sejak Agustus dengan proses yang berjalan lancar.
“Dari 67 titik yang telah ditetapkan, kami usulkan penambahan menjadi 72 titik. Sekitar 45 titik sudah mendapat dukungan investor lokal yang sangat antusias,” ungkapnya.
Baca juga: Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
Baca juga: Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
Sementara itu Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menentukan lokasi serta penanggung jawab pelaksanaan program SPPG.
“Kami berkomitmen menggandeng seluruh tokoh masyarakat, pemuda desa, dan yayasan. Jika belum ada yayasan, kami akan membentuknya dan memberikan management fee sebagai insentif dalam pengelolaan penyediaan makanan bergizi gratis,” ujarnya.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Akbar Djohan menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan dapur SPPG beserta fasilitas pendukungnya.
“Sebagai produsen, kami memastikan seluruh produk memenuhi standar kualitas agar dapur-dapur mandiri di daerah 3T dapat beroperasi optimal dan percepatan distribusinya terwujud,” ujar dia.
Baca juga: Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.