Gubernur Bobby: Realisasi KUR di Sumut Rp11 triliun bisa ditingkatkan

2 hours ago 3

Medan, Sumut (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution menyebutkan realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah Sumut sebesar Rp11 triliun masih bisa ditingkatkan lagi.

"Kita belum maksimalkan ini (KUR). Bahkan masih ada daerah yang tidak melakukan pendataan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)," ujar Bobby dalam keterangannya di Medan, Sumut, Rabu.

Gubernur mengatakan, bahwa realisasi KUR di Sumut tersebut menempati posisi kelima secara nasional atau di bawah Sulawesi Selatan.

Namun, kata dia, dengan jumlah penduduk dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah di wilayah Sumut seharusnya memiliki potensi lebih besar.

Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumut menyatakan, jumlah penyaluran KUR di wilayah Sumut total sebesar Rp11,74 triliun lebih dengan jumlah 198.383 debitur.

"Jadi, mohon kerja samanya agar perekonomian masyarakat kita semakin membaik ke depan," papar Bobby.

Apalagi, lanjut dia, kebijakan pemerintah pusat yang melakukan penyesuaian dana transfer ke daerah (TKD) tahun depan, sehingga pemerintah daerah (pemda) se-Sumatera Utara perlu berinovasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan dengan memaksimalkan sektor investasi melalui pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit program perumahan (KPP).

Menurutnya, total pengeluaran pemda di Sumut tahun depan berkurang sekitar Rp9 triliun akibat penyesuaian dana TKD, sementara di sisi lain Sumut ditargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8 persen hingga 7,2 persen.

"Otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan terkoreksi tahun depan. Harus ada yang menutup celah ini, salah satunya melalui KUR dan KPP. Karena itu, pemda akan terus memantau pemanfaatan KUR agar targetnya tercapai dan dapat dimaksimalkan," jelas Bobby.

Dalam Akad Massal KUR 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja Peluncuran KPP, ungkap Bobby, Pemprov Sumut menghadirkan sekitar 1.000 debitur melakukan akad pemanfaatan KUR dan KPP yang diharapkan jumlah debitur terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Semua sudah ada targetnya, termasuk untuk bank-bank di daerah. Saya berharap debitur kita terus bertambah, sehingga target KUR dan KPP bisa tercapai. Ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi kita," ujar Bobby.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa saat ini pemanfaatan KUR juga semakin diperluas agar lebih mudah diakses oleh masyarakat Sumut.

Selain usaha kecil, mikro, dan super mikro, KUR juga bisa dimanfaatkan tenaga migran Indonesia (TMI), sementara KPP diperuntukkan bagi kontraktor, pengembang, dan penyedia bahan bangunan.

"Ini juga perlu kita sosialisasikan. Daripada anak-anak muda kita menjadi TMI ilegal atau terjerat pinjol (pinjaman online), lebih baik diarahkan untuk memanfaatkan KUR," papar Bobby.

Begitu juga kontraktor lokal bisa menggunakan KPP untuk menyukseskan Program 3 Juta Rumah Presiden RI Prabowo Subianto, kata Bobby lagi.

Baca juga: Gubernur Sumut dukung pengembangan ekosistem perumahan di Sumut

Baca juga: OJK Sumut: Pelebaran akses kunci tingkatkan pemanfaatan KUR oleh UMKM

Baca juga: Pemprov Sumut dorong LJK tingkatkan pembiayaan untuk UMKM

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |