Google tidak akan ikuti aturan Uni Eropa tentang pemeriksaan fakta

3 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Google telah memberitahukan bahwa mereka tidak akan mengikuti peraturan Uni Eropa tentang pemeriksaan fakta menurut salinan surat yang diperoleh Axios.

Menurut siaran Engadget pada Sabtu, perusahaan itu tidak akan menambahkan pemeriksaan fakta pada hasil pencarian di Search maupun video YouTube serta tidak akan menggunakan data pemeriksaan fakta saat memberi peringkat atau menghapus konten.

Google tidak pernah menetapkan pemeriksaan fakta sebagai bagian dari kebijakan moderasi konten mereka. Namun, perusahaan teknologi tersebut berinvestasi pada basis data pemeriksaan fakta menjelang pemilihan umum di Uni Eropa baru-baru ini.

Persyaratan pemeriksaan fakta awalnya ditetapkan dalam Kode Praktik Disinformasi Komisi Eropa yang baru.

Semula ketentuan ini mencakup serangkaian standar pengaturan mandiri untuk melawan disinformasi yang bersifat sukarela, tetapi selanjutnya akan diwajibkan.

Baca juga: Google diwartakan akan fokus pada model AI Gemini pada 2025

Baca juga: Google gaet Associated Press tingkatkan kualitas informasi Gemini

Dalam suratnya kepada Komisi Eropa, Kepala Urusan Luar Negeri Google Kent Walker menyampaikan bahwa integrasi pemeriksaan fakta pada platform tidak sesuai atau efektif untuk layanan mereka.

Perusahaan menggembar-gemborkan bahwa penerapan pendekatan mereka dalam moderasi konten telah berhasil selama periode pemilihan umum di berbagai negara tahun lalu.

Google juga menunjukkan fitur baru yang ditambahkan ke Youtube tahun lalu, yang memungkinkan pengguna tertentu menambahkan catatan kontekstual ke video.

Perusahaan menyebut fitur yang mirip dengan Catatan Komunitas X itu memiliki potensi yang signifikan dalam upaya pencegahan misinformasi.

Walker mengatakan bahwa Google akan terus berinvestasi dalam teknologi moderasi konten saat ini, seperti watermarking Synth ID dan pengungkapan konten AI di YouTube.

Baca juga: FPCI siapkan platform cek fakta untuk lawan disinformasi

Baca juga: WhatsApp menggarap fitur baru untuk melawan misinformasi

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |