Gorontalo (ANTARA) - Warga pesisir di Gorontalo Utara menduga gempa bermagnitudo 6.0 yang berpusat di Pohuwato telah menyebabkan tiang jaringan telekomunikasi di sekitar pemukiman mereka, roboh.
"Gempa terasa sangat kuat. Kami berlarian keluar rumah dan mendapati ada tiang yang roboh. Kemungkinan ini tiang jaringan telekomunikasi yang rubuh setelah gempa terjadi," kata Yessy Usira warga Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara pada Sabtu malam.
Ia mengatakan tiang tersebut roboh ke arah badan jalan sehingga cukup mengganggu pelintas atau pengendara.
"Pengendara harus ekstra hati-hati sebab potensi akan tersangkut di tiang tersebut," katanya.
Tiang rubuh tersebut ada di jalan utama lintas Sulawesi di Dusun Kilo Meter Lima Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito.
"Kabel terurai di jalan, ujung tiang pun mengarah ke badan jalan sehingga dikhawatirkan kendaraan yang melintas dapat tersangkut jika melaju," katanya.
Baca juga: Gempa magnitudo 4,8 sebabkan tiga rumah di Tanah Datar retak
Baca juga: Dua bangunan rusak ringan akibat gempa dangkal di Padang Panjang Jumat
Ia mendokumentasikan posisi tiang roboh dan kabel terurai di jalan tersebut untuk diketahui warga, agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.
Warga Desa Titidu Kecamatan Kwandang Nifa Majid mengatakan gempa sangat terasa di Wilayah tersebut.
"Kami berlarian ke luar rumah sebab guncangan gempa sangat terasa dan cukup lama," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang mengatakan Wilayah Wanggarasi Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo diguncang gempa tektonik.
Baca juga: BMKG: Gempa 7,3 magnitudo di Argentina tak berpengaruh ke Indonesia
Baca juga: Aktivitas Sesar Besar Sumatera picu gempa di Nias Selatan Sabtu pagi
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,57° LU ; 121,68° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 32 kilometer arah barat laut Pohuwato, Gorontalo pada kedalaman 98 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault).
Gempa bumi ini katanya, berdampak dan dirasakan di daerah Boalemo dan Pohuwato dengan skala intensitas IV MMI. Daerah Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk dan Berau dengan skala intensitas III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Daerah Palu dan Morowali Utara dengan skala intensitas II-III MMI," katanya.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Menteri PU minta Jalan Layang Sitinjau Lauik didesain tahan gempa
Baca juga: BNPB tanamkan kesiapsiagaan bencana kepada anak lewat lomba mewarnai
Baca juga: BNPB ingatkan potensi gempa magnitudo 8,0 di NTB.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025