Lebak (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten melalui kegiatan bakti sosial (baksos).
"Kita berharap masyarakat Badui dapat memahami pentingnya kesehatan," kata Ketua Panitia Baksos FK Universitas Trisakti Jakarta dr Gita Handayani Tarigan, M.PH, M.M. dalam keterangan diterima di Lebak, Rabu.
Kegiatan baksos FK Universitas Trisakti di pemukiman Badui Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat, implementasi program Tridarma Perguruan Tinggi.
Tujuan kegiatan tersebut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adat, memperkuat kesadaran pentingnya menjaga kesehatan serta meningkatkan kolaborasi antara kampus dan masyarakat untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu terdapat delapan tim, terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.
Baca juga: 28 warga Badui digigit ular berbisa, dua dilaporkan meninggal
Setiap tim melakukan kegiatan yang berbeda dengan sasaran berbeda pula, mulai dari pemberian pelatihan bantuan hidup asar (BHD), pelatihan penanganan pertama gigitan ular, skrining kesehatan dan penyuluhan pengetahuan gizi seimbang untuk pencegahan penyakit tidak menular.
Selain itu, skrining dan penyuluhan Tuberkulosis (TBC ) untuk kelompok risiko, penyuluhan posisi kerja sehat bagi petani, pemeriksaan kesehatan mata dan penyuluhan katarak, pemeriksaan status kesehatan dan penyuluhan kesehatan anak balita, serta skrining dan penyuluhan anemia bagi remaja putri.
Masyarakat Badui, katanya, tampak antusias mengikuti kegiatan itu, meskipun harus berjalan cukup jauh dari kampung masing-masing menuju lokasi baksos.
"Kami melakukan kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) itu melayani 300 warga Badui Dalam dan Badui Luar," katanya.
Dekan FK Universitas Trisakti Jakarta Dr. dr Yenny, Sp.FK mengatakan dalam kegiatan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti juga berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa Pusat Pengajian Sains Perubatan (PPSP) Universiti Sains Malaysia (USM).
Sebanyak 10 mahasiswa dan dua dosen dari PPSP USM terlibat dalam kegiatan ini yang bertujuan pertukaran ilmu pengetahuan, meningkatkan pengalaman dan praktik di masyarakat, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan internasional.
Dia mengharapkan melalui PKM ini kesehatan masyarakat di Badui semakin meningkat dan berbagai temuan dapat menjadi masukan berguna bagi puskesmas dan pemerintah daerah setempat untuk ditindaklanjuti.
"Kami kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi pendorong dalam membangun sistem kesehatan yang merata dan inklusif, menuju masyarakat Badui yang sehat dan tangguh," katanya.
Baca juga: Petani Badui mulai garap pertanian ladang padi huma
Baca juga: Warga Badui sambut positif program MBG digulirkan bagi anak-anak
Baca juga: Wisatawan padati permukiman Badui di pedalaman Lebak
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.