FIFA jatuhkan sanksi ke FAM dan tujuh pemain karena pemalsuan dokumen

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - FIFA menjatuhkan sanksi kepada federasi sepak bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain terkait pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi.

Dikutip dari laman resmi FIFA, Sabtu, ketujuh pemain yang mendapatkan sanksi adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Setelah meninjau semua bukti, Komite Disiplin FIFA memutuskan untuk menjatuhkan hukuman denda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FAM dan masing-masing 2.000 franc Swiss untuk ketujuh pemain tersebut.

Selain itu, ketujuh pemain yang disebutkan sebelumnya juga mendapatkan hukuman berupa larangan terlibat dalam kegiatan sepak bola apa pun selama 12 bulan, mulai dari tanggal keputusan disampaikan.

FAM dan para pemain sudah mendapatkan pemberitahuan dari FIFA mengenai sanksi dan dapat meminta keputusan secara tertulis serta memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan banding ke Komite Banding.

Baca juga: FIFA luncurkan trio maskot Piala Dunia 2026: Maple, Zayu dan Clutch

FAM diketahui telah mengirimkan data kelayakan pemain ke FIFA, namun mereka menggunakan dokumen yang sudah dipalsukan agar bisa menurunkan pemain-pemain tersebut.

Ketujuh pemain yang mendapatkan sanksi tersebut sempat tampil membela timnas Malaysia ketika Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra timnas Vietnam pada 10 Juni.

Setelah pertandingan tersebut, FIFA menerima laporan mengenai status kelayakan lima pemain yakni Garces, Holgado, Figueiredo, Irazabal, dan Hevel.

Selanjutnya, masalah kelayakan para pemain tersebut untuk membela timnas Malaysia diteruskan kepada Tribunal Sepak Bola FIFA untuk diproses lebih lanjut.

Baca juga: Pejabat FIFA bantah berita terkait rangkap jabatan Erick Thohir

Baca juga: PSSI tunggu jawaban FIFA soal wasit Kuwait dalam laga lawan Saudi

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |