Jakarta (ANTARA) - Eks Chief Executive Officer (CEO) X Linda Yaccarino akan menempati posisi baru sebagai CEO di eMed Population Health, sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mengembangkan platform untuk pasien pengguna obat GLP-1.
Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu, sebelum bergabung dengan X, Yaccarino dikenal sebagai eksekutif senior periklanan di NBCUniversal. Ia kemudian memimpin X selama dua tahun dan dinilai berhasil memberikan dampak positif terhadap model pendapatan iklan platform tersebut, meskipun diwarnai kontroversi bersama Elon Musk terkait pendekatan minim moderasi konten.
Meski tidak memiliki latar belakang di bidang teknologi kesehatan, eMed menyebutkan bahwa mereka merekrut Yaccarino karena kemampuannya dalam menjalin kemitraan strategis. Popularitasnya di industri teknologi selama memimpin X juga dinilai memberi nilai tambah dalam menarik perhatian calon mitra terhadap eMed.
Baca juga: Jadi CEO baru Twitter, Linda Yaccarino tak sabar lakukan transformasi
“Untuk menjadi pemimpin di pasar layanan kesehatan saat ini, perusahaan harus memiliki ketangguhan yang tak gentar, tidak hanya untuk tumbuh, tetapi juga cukup berani untuk mendefinisikan ulang seluruh industri,” kata Yaccarino.
Sebelumnya, eMed dikenal dengan platform teknologi yang mendampingi penggunaan tes cepat antigen COVID-19 di rumah. Kini, perusahaan tersebut mengalihkan fokusnya pada pengembangan layanan untuk pengguna GLP-1, yakni kelas obat seperti Ozempic yang digunakan untuk pengelolaan berat badan dan pengobatan diabetes tipe 2.
“Kami berada pada posisi yang sangat kuat untuk menjadi pemimpin tangguh itu, dengan tujuan utama meningkatkan hasil kesehatan global melalui layanan dan platform inovatif kami,” ujar dia.
Baca juga: CEO Linda Yaccarino sebut fitur panggilan video akan hadir di X
Baca juga: CEO X Linda Yaccarino hengkang setelah dua tahun menjabat
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.