Ekonom sebut pentingnya diversifikasi ekspor ke barang bernilai tambah

20 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan diversifikasi ekspor ke barang bernilai tambah tinggi penting untuk surplus perdagangan.

"Butuh untuk mendorong diversifikasi ekspor dari berbasiskan komoditas ke barang bernilai tambah tinggi, khususnya barang berteknologi menengah dan tinggi," ujar Nailul Huda saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, cadangan devisa yang dihasilkan atau terlalu mengandalkan ekspor komoditas dapat berisiko mengalami tantangan ketika harga komoditas mengalami penurunan.

Ketika harga komoditas mengalami penurunan maka surplus perdagangan dapat berisiko akan mengecil dan menimbulkan penurunan cadangan devisa.

Baca juga: BI: Surplus neraca dagang September positif untuk ketahanan eksternal

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami keuntungan atau surplus selama 65 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020, dengan nilai keuntungan kumulatif Januari-September 2025 sebesar 33,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp558 triliun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, Senin menyatakan keuntungan yang diperoleh Indonesia hingga triwulan III tahun ini meningkat 11,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp188 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Ia menjelaskan keuntungan kumulatif yang diperoleh Indonesia sejak awal tahun hingga September 2025 ini berasal dari total ekspor sebesar 209,8 miliar dolar AS atau Rp3,49 kuadriliun dan impor di periode yang sama sebanyak 176,32 miliar dolar AS atau Rp2,93 kuadriliun.

Baca juga: Ekspor buah dan sayuran Vietnam tembus 7 miliar dolar AS

Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan sebanyak 167,85 miliar dolar AS atau Rp2,8 kuadriliun.

Negara tujuan ekspor nonmigas produk Indonesia pada periode ini didominasi oleh China, Amerika Serikat, India, ASEAN, dan Uni Eropa.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |