Dokkes Polda Sulut identifikasi korban terbakarnya KM Barcelona V

2 months ago 6
proses identifikasi Dokkes Polda Sulut tidak melaksanakan otopsi untuk mengetahui sebab kematian, tapi melakukan pemeriksaan luar kemudian dicocokkan dengan Ante Mortem (data dari keluarga, properti yang digunakan, atau tanda lahir)

Manado (ANTARA) - Kepala Bidang Dokkes Polda Sulut AKBP dr Tasrif mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap tiga korban meninggal dalam kecelakaan kebakaran KM Barcelona V di perairan Talise Kabupaten Minahasa Utara pada Minggu (20/7), semuanya berasal dari Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.

"Kami melaksanakan proses identifikasi terhadap korban yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado sebagai pusat penanganan korban meninggal," kata dr Tasrif saat memberikan keterangan pers di RS Bhayangkara Manado, Senin.

Baca juga: Kebakaran KM Barcelona diduga karena ledakan di ruang mesin

Dia menjelaskan, RS Bhayangkara Manado menerima tiga korban, kemudian melakukan proses identifikasi berdasarkan protokol standar 'Disaster Victim Identification' (DVI).

Protokol standar DVI tersebut mencakup empat fase, di mana fase pertama yaitu olah TKP, kedua fase ante mortem, fase ketiga post mortem, dan fase keempat rekonsiliasi.

"Tahapan-tahapan ini kami lakukan setelah jenazah kami terima kurang lebih jam 19.00 WITA," katanya.

Dari hasil rapat rekonsiliasi dari tim ahli yang terdiri atas spesialis forensik, Inafis, dan tim lainnya, didapatkan hasil, pertama jenazah dengan kantong jenazah nomor Ante Mortem DVI/Munte/0001 dan nomor Post Mortem RS Bhayangkara/01/VII/2025 (Munte) teridentifikasi melalui sidik jari sebagai Juliana Gumolung.

Baca juga: Kemenhub: Seluruh penumpang KM Barcelona selamat-meninggal ditemukan

Yuliana Gumolung adalah perempuan berusia 45 tahun, warga Kelurahan Bowombaru Utara, Kecamatan Melonguene Kabupaten Kepulauan Talaud, teridentifikasi berdasarkan data primer.

Kedua, jenazah dengan kantong jenazah nomor Ante Mortem DVI/Serei/0001 dan nomor Post Mortem RS Bhayangkara/02/VII/2025 (Puskesmas Likupang Barat), teridentifikasi melalui sidik jari sebagai Zakarias Tindingulangi.

Pria berusia 67 tahun tersebut berasal Desa Taturan Kecamatan Geme Kabupaten Kepulauan Kepulauan Talaud, teridentifikasi berdasarkan data primer sidik jari.

Ketiga, jenazah dengan kantong jenazah nomor Ante Mortem DVI/Serei/0002 dan nomor Post Mortem RS Bhayangkara/03/VII/2025 (Pelabuhan Serei), teridentifikasi sebagai Asna Lapai.

Baca juga: SAR Manado: 568 penumpang selamat dari kebakaran KM Barcelona V

Asna Lapai berumur 50 tahun, alamat Lingkungan II kelurahan Melonguane Timur Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud, juga teridentifikasi berdasakan data primer sidik jari.

AKBP dr Tasrif mengatakan, dalam proses identifikasi Dokkes Polda Sulut tidak melaksanakan otopsi untuk mengetahui sebab kematian, tapi melakukan pemeriksaan luar kemudian dicocokkan dengan Ante Mortem (data dari keluarga, properti yang digunakan, atau tanda lahir).

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |