Mentan dan Rosan sepakati hilirisasi pertanian hingga Rp371 triliun

2 hours ago 1
kelapa, kakao, mente, sawit dan kelapa dalam menjadi prioritas hilirisasi untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekspor nasional

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyepakati percepatan hilirisasi sektor pertanian hingga peternakan dengan nilai investasi mencapai Rp371 triliun untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional.

Amran dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu telah disepakati dalam rapat finalisasi hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura dan peternakan bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

"Ini atas arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kita melakukan hilirisasi bersama Pak Menteri Investasi juga CEO Danantara. Nah, tadi total rencana investasi kurang lebih total rencana Rp371 triliun," kata Mentan.

Rapat finalisasi hilirisasi sektor pertanian, pangan, hortikultura dan peternakan dipimpin Mentan bersama Menteri Investasi sebagai langkah konkret mempercepat kemandirian ekonomi nasional.

Atas arahan Presiden, kedua kementerian bersepakat memperkuat rantai nilai dari hulu hingga hilir agar komoditas unggulan bernilai tambah tinggi dan menyejahterakan petani serta peternak di seluruh Indonesia.

Sektor unggulan seperti kelapa, kakao, mente, sawit dan kelapa dalam menjadi prioritas hilirisasi untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekspor nasional.

Mentan menyebut hilirisasi mampu mengubah nilai ekspor kelapa dari Rp24 triliun menjadi berlipat hingga Rp2.400 triliun bila pengolahan industri dilakukan optimal di dalam negeri.

Hilirisasi juga mendorong kesejahteraan petani, terbukti harga kelapa di Maluku Utara naik dari Rp600 menjadi Rp3.500 per butir setelah program pengolahan dimulai.

Selain itu, proyek ini ditargetkan menyerap 3 juta tenaga kerja baru di sektor perkebunan, peternakan, dan hortikultura dalam kurun waktu empat tahun ke depan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menjawab pertanyaan awak media usai rapat kerja dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Jumat (7/11/2025). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan rapat finalisasi itu merupakan rangkaian pertemuan yang telah berlangsung berkali-kali dan kini mencapai titik kesepakatan bersama untuk mendorong realisasi investasi di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.

"Kita sudah mencapai pada suatu kesepakatan, yang dimana memang program realisasi ini terutama di bidang peternakan, perkebunan, pertanian akan kita dorong dan kita akan akselerasi sesuai dengan arahan Bapak Presiden kepada kami," kata Rosan.

Menurut dia, seluruh program hilirisasi yang dibahas telah diidentifikasi secara menyeluruh oleh Kementerian Pertanian dan akan segera ditindaklanjuti oleh badan atau BUMN yang ditunjuk agar target yang direncanakan tercapai tepat waktu.

Danantara sebagai mitra strategis pemerintah memastikan dukungan penuh terhadap seluruh proyek hilirisasi, termasuk dalam proses evaluasi dan percepatan implementasi di lapangan agar hasilnya berdampak langsung bagi masyarakat.

"Tentunya dari kami, dari Danantara akan men-support penuh. Dan juga ikut mengevaluasi semua yang tadi sudah disampaikan," kata Rosan.

Baca juga: Menteri PPN apresiasi hilirisasi pertanian-perikanan di Nusakambangan

Baca juga: Mentan: Program perkebunan buka 1,6 juta lapangan kerja

Baca juga: Mentan: Hilirisasi sektor pertanian dorong pertumbuhan ekspor

Baca juga: Rosan lapor Prabowo tak ada masalah pendanaan 18 proyek hilirisasi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |