Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengoptimalkan satgas kebersihan selama Bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025 untuk mencegah terjadinya tumpukan sampah karena banyaknya pedagang musiman.
"Selain itu, kami juga akan menambah operasional armada 1-2 unit untuk mengangkut sampah pedagang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, di Mataram, Selasa.
Menurut dia, dari pengalaman Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, volume sampah cenderung terjadi peningkatan sekitar 2-3 ton per hari dari volume sampah normal setiap hari sekitar 200-215 ton. Namun, yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat, sekitar 184 ton per hari.
Baca juga: DLH Mataram tekan volume sampah ke TPA hingga 60 ton per hari
Sisanya diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sandubaya yang kini sudah beroperasi secara maksimal. Khusus untuk sampah yang diolah di TPST Modern Sandubaya sehari mencapai sekitar 46 ton dari dua kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara.
Setelah dipilah dan diolah, lanjutnya, dari 46 ton itu residu yang dibuang ke TPA Kebon Kongok, Lombok Barat, sebanyak 6 ton.
"Sisanya sekitar 40 ton, kami olah menjadi pakan maggot untuk sampah organik sisa makanan dan batako atau paving block untuk sampah plastik," katanya.
Baca juga: DLH Mataram bangun bank sampah induk
Nizar mengatakan, selama ini peningkatan volume sampah saat Bulan Ramadhan dapat diatasi dengan mengoptimalkan sekitar 300 petugas kebersihan yang disebar di titik-titik yang menjadi pusat pedagang musiman takjil, seperti di kawasan Jalan Airlangga Gomong, Jalan Majapahit, Rembiga, Ampenan, dan Cakranegara.
"Peningkatan volume sampah saat puasa bersumber dari sampah usaha atau pedagang musiman," katanya.
Di sisi lain, Nizar juga sudah mulai melakukan persiapan penanganan sampah saat malam takbiran menyambut 1 Syawal 1446 Hijriah yang diprediksi akan bersamaan dengan Pawai Ogoh-Ogoh menyambut Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.
Baca juga: DLH Mataram siap olah makanan sisa MBG jadi pakan maggot
Untuk menghindari adanya tumpukan sampah setelah kegiatan itu, pihaknya akan menyiagakan petugas di barisan terakhir dalam kegiatan Pawai Ogoh-Ogoh.
"Pawai selesai, sampah juga bersih. Sedangkan saat pawai takbiran, kami bekerja sama dengan peserta agar setiap kafilah membawa kantong sampah sehingga peserta atau penonton yang makan minum tidak membuang sampah di jalan," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025