DLH Cirebon: Warna merah di Sungai Silayar diduga dari limbah sablon

3 months ago 12
Tim DLH sudah turun. Diduga adanya buangan bekas celupan atau sablonan kain

Cirebon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan dugaan sementara perubahan warna air Sungai Silayar di Desa Kecomberan yang menjadi merah pekat disebabkan oleh buangan limbah celupan atau sablon kain.

Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim ke lokasi, untuk menelusuri penyebab fenomena air sungai yang mendadak berubah warna menjadi merah pada Senin (19/5) kemarin.

“Tim DLH sudah turun. Diduga adanya buangan bekas celupan atau sablonan kain,” kata Iwan saat dikonfirmasi di Cirebon, Selasa.

Ia mengatakan, meski dugaan sementara mengarah pada hal tersebut, namun saat ini pihaknya masih melakukan pengumpulan data dan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk memastikan penyebab perubahan warna air di Sungai Silayar.

Baca juga: Sekda Bogor kerahkan DPKPP cegah pencemaran sungai

Dari informasi pemerintah desa setempat, kata dia, tidak ada kegiatan atau tempat usaha yang berkaitan dengan aktivitas sablon di sekitar sungai tersebut.

“Info dari pemerintah desa setempat di sekitar lokasi tidak ada kegiatan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut sempat membuat warga di Desa Kecomberan resah setelah air Sungai Silayar yang melintasi wilayah mereka berubah menjadi merah pekat dalam waktu singkat.

Dari video yang beredar luas di media sosial, aliran sungai berubah warna secara merata dan cepat, sehingga memicu kekhawatiran warga akan bahaya limbah yang mungkin mencemari lingkungan.

Baca juga: KLH soroti urgensi konversi air hadapi isu pencemaran sungai

Kepala Desa Kecomberan Cirebon Mastur Hidayat membenarkan kejadian itu, serta menyampaikan perubahan warna terjadi sekitar pukul 13.30 WIB dan berlangsung hanya beberapa menit.

“Air Sungai Silayar memang sempat berubah menjadi warna merah. Kejadiannya berlangsung singkat, tapi warnanya sangat pekat dan merata di seluruh aliran,” ujarnya.

Pemerintah desa, kata dia, telah menelusuri aliran sungai untuk mencari sumber perubahan warna tersebut.

Ia memastikan bahwa sumber air merah yang mengalir di Sungai Silayar, berasal dari wilayah luar Desa Kecomberan.

Terkait dugaan pencemaran lingkungan, dia mengaku belum dapat memastikan penyebabnya karena tidak ada warga yang sempat mengambil sampel air untuk diuji laboratorium.

“Fenomena semacam ini baru pertama kali terjadi di wilayah kami. Harapannya penanganan segera dilakukan untuk mencegah dampak negatif terhadap warga dan lingkungan sekitar,” kata dia.

Baca juga: DLH Kotawaringin paparkan penyebab dugaan pencemaran Sungai Kalibalang

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |