Sentani (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus mendorong upaya pencegahan stunting melalui sinergi lintas sektor yang mengoptimalkan potensi perikanan lokal.
Program ini diarahkan untuk memastikan ketersediaan asupan protein hewani terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Sekretaris DKP Kabupaten Jayapura Petrus Ohee di Sentani, Jumat, mengatakan pihaknya berperan aktif mendukung program nasional percepatan penurunan stunting dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya perikanan di wilayah pesisir dan danau.
"Kami mengedepankan pendekatan kolaboratif dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan pemerintah kampung agar ikan hasil tangkapan nelayan bisa langsung dimanfaatkan sebagai sumber gizi keluarga," katanya.
Menurut Petrus, potensi perikanan di Kabupaten Jayapura sangat besar, baik dari sektor laut, pesisir, maupun perairan darat seperti Danau Sentani. Jika dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, potensi ini dapat menjadi penopang pemenuhan gizi.
Baca juga: Pemkab Jayapura tangani 1.006 keluarga risiko stunting
"Ketersediaan ikan segar di wilayah kita sangat melimpah, ini harus menjadi modal untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang murah, mudah dijangkau, dan berkualitas," ujarnya.
Dia menjelaskan, DKP juga mendorong penguatan rantai pasok perikanan dengan memfasilitasi nelayan, pembudidaya ikan, serta pelaku usaha pengolahan ikan, sehingga distribusi hasil tangkapan dapat lebih merata hingga ke kampung-kampung yang jauh dari pusat kota.
"Kami ingin memastikan anak-anak di wilayah pedalaman pun mendapat akses terhadap ikan segar atau olahan ikan yang terjamin gizinya," kata dia.
DKP berkomitmen melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya konsumsi ikan secara rutin, baik melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) maupun kampanye gizi.
Baca juga: Pemkot Jayapura ajak kaum ibu berperan aktif tangani stunting
"Kami percaya bahwa mencegah stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, tetapi juga tugas kita bersama, termasuk sektor kelautan dan perikanan," ujarnya.
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
