Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) mengeksekusi perjanjian kerja sama bersama PT Freeport Indonesia untuk menanam 429.000 batang mangrove pada lahan 130 hektare di Teluk Kemuning dan Tanjung Seloka, Kabupaten Kotabaru.
“Dukungan Freeport Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup sebagai upaya menahan laju abrasi air laut di dua desa pinggir laut ini,” kata Kepala Dishut Kalsel Fathimatuzzahra di Banjarbaru, Jumat.
Ia menyebut untuk awalan, kick off program ini telah dimulai di wilayah Teluk Kemuning pada lahan seluas 30 hektare melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD), Kepala Desa Teluk Kemuning, dan kelompok tani hutan (KTH) setempat.
“Untuk wilayah Teluk Kemuning bakal ditanam sekitar 99.000 batang mangrove. Sedangkan sisanya nanti di Tanjung Seloka, namun bertahap,” ujar Fathimatuzzahra.
Setelah penanaman di Teluk Kemuning, dia pun meminta kepala desa setempat memerintahkan jajarannya untuk merawat mangrove tersebut sehingga dapat bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Selain menahan laju abrasi, Fathimatuzzahra mengatakan mangrove akan menghidupkan kembali plasma nutfah yang ada di kawasan pesisir.
“Terima kasih kepada Freeport Indonesia dan KLH sudah mengalokasikan kegiatan penanaman mangrove di teluk ini,” tuturnya.
Baca juga: Pemerintah rancang zonasi untuk rehabilitasi mangrove di Indonesia
Kepala Desa Teluk Kemuning Hastuti menyambut baik program kerja sama ini yang turut melibatkan wilayahnya.
“Penanaman mangrove ini akan mencegah erosi dan abrasi. Kami tinggal di pinggir pantai, ini sangat bermanfaat bagi desa kami,” ujar Hastuti.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menyatakan kesediaan mendukung program rehabilitasi mangrove dengan menyediakan lahan sekitar 500 hektare.
Dari total lahan yang akan ditanam mangrove itu sekitar 130 hektare di Kabupaten Kotabaru (telah mulai kickoff) dan sekitar 400 hektare di Kabupaten Tanah Laut.
Baca juga: Pemkab Batang tanam mangrove di pantai cegah abrasi
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
