Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengakui pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi Pertamina ialah mengembalikan kepercayaan masyarakat selaku konsumen, dan dia berjanji Pertamina terus berbenah terutama setelah anak perusahaannya itu kena kasus BBM oplosan.
"Kita harus jujur ya, terbuka, apa adanya. Saya juga mewakili Pertamina, tentunya dengan adanya persoalan hukum kasus tata kelola yang saat ini sedang berlangsung di Pertamina, tentunya (ini) menjadi keprihatinan kita bersama. Saya juga dengan rendah hati menyampaikan bahwa dengan adanya kasus (oplosan, red.) ini kepercayaan masyarakat kepada Pertamina menurun. Nah, ini juga PR besar bagi Pertamina, kita harus kerja keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat," kata Simon menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat.
Simon melanjutkan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan, di antaranya meninjau kembali tata kelola, dan memperbaiki kekurangan yang ada sehingga tidak ada lagi celah-celah untuk berbuat curang.
"Pertama, tentunya dengan tata kelola yang semakin baik, semakin transparan. Dengan demikian, masyarakat juga akan melihat bahwa usaha perbaikan yang dilakukan oleh Pertamina terus-menerus. Dengan demikian, Pertamina dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat," sambung Simon A. Mantiri.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga merespons pilihan sejumlah konsumen yang lebih memilih untuk membeli BBM di SPBU-SPBU swasta.
"Itu adalah pilihan juga dari masyarakat. Kami tidak bisa tentunya melarang, karena ini adalah pilihan, yang nantinya akan kembali lagi kepada masyarakat," ujar Simon.
Simon kemudian berjanji Pertamina terus bekerja keras meningkatkan kualitas layanan.
"Saya, atas nama Pertamina, kami tentunya akan terus kerja keras juga supaya dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas, dan tentunya bisa mendapat dukungan dari masyarakat," kata Dirut Pertamina Simon A. Mantiri.
Simon menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana untuk mengikuti sesi rapat terbatas sekaligus melaporkan kinerja Pertamina langsung kepada Presiden. Pertemuan itu berlangsung hingga Jumat malam, sebelum Presiden bertolak dari Istana menuju Base Ops Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk mengawali rangkaian lawatan luar negerinya ke Jepang dan Amerika Serikat.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
