Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pihaknya memperkuat Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di Indonesia Timur, guna menjaga stabilitas harga pangan sehingga mudah diakses masyarakat.
Rizal ditemui di sela-sela meninjau stok beras di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu mengatakan dirinya telah memerintahkan seluruh pimpinan wilayah dan cabang di kawasan Indonesia Timur agar menggelar GPM serentak.
"Kami sudah perintahkan kepada masing-masing pimpinan wilayah di provinsi agar melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) serentak. Tujuannya agar menjelang Natal dan Tahun Baru itu harga beras, minyak, gula itu harus stabil," kata Rizal.
Dia menyampaikan penguatan GPM serentak difokuskan pada wilayah Papua, Maluku, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur, yang memiliki kebutuhan khusus menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Untuk mendukung pelaksanaan GPM Bulog melipatgandakan stok beras, minyak goreng, dan gula di setiap provinsi Indonesia Timur agar pasokan cukup serta distribusi berjalan lancar dan stabil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Yang mayoritas adalah Nasrani dan beliau-beliau juga akan melaksanakan Natal dan Tahun Baru. Maka, kami Bulog juga sudah mendorong dan melipat gandakan stok beras, minyak, dan gula ke masing-masing provinsi tersebut," ucapnya.
Rizal menegaskan langkah itu dilakukan agar tidak ada pihak yang memainkan harga pangan menjelang hari besar keagamaan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dengan baik dam stabil.
Pelaksanaan GPM di daerah akan dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah daerah, TNI-Polri dan pihak terkait lainnya guna memastikan kegiatan berjalan tertib, aman dan lancar.
Bulog mengarahkan agar Gerakan Pangan Murah serentak dilaksanakan minimal pada minggu ketiga Desember 2025 sehingga masyarakat memperoleh manfaat sebelum puncak perayaan Natal dan Tahun Baru.
Ia juga berharap kebijakan itu mampu menahan laju inflasi pangan regional sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia Timur.
"Untuk GPM serentak, kami sarankan kepada masing-masing Pinwil di Indonesia Timur, minimal di minggu ketiga bulan Desember sudah dilaksanakan, kalau harus mundur enggak masalah, tapi sebelum tanggal 25, karena tanggal 25 sudah masuk Natal, kan enggak mungkin kita lakukan GPM," kata Rizal.
Baca juga: Bulog siapkan stok beras bencana Sumatera di setiap bandara-pelabuhan
Baca juga: Bulog perkuat distribusi beras SPHP ke 42 kab/kota di Papua Raya
Baca juga: Bulog: Pengalihan beras untuk bencana tak ganggu stok Natal-Tahun Baru
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































