Jakarta (ANTARA) - Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, kini dilengkapi gerbang otomatis atau autogate setelah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melakukan peresmian, Selasa.
Agus meresmikan sebanyak 30 unit autogate di bandara itu untuk mempermudah pemeriksaan keimigrasian. Sebanyak 20 unit autogate ditempatkan di kedatangan internasional, sementara 10 unit lainnya di keberangkatan internasional.
“Autogate akan sangat membantu proses pemeriksaan imigrasi sehingga lebih efektif dan efisien, hanya butuh 10–15 detik per per orang,” kata Menteri Agus sebagaimana keterangan diterima di Jakarta.
Bandara Kualanamu menjadi tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) kelima di Indonesia yang mengimplementasikan autogate. Teknologi itu sebelumnya telah dioperasikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Internasional Harbour Bay di Batam, dan Bandara Internasional Juanda.
Bandara Kualanamu termasuk bandar udara tersibuk di tanah air. Rata-rata angka perlintasan keberangkatan dan kedatangan di bandara itu mencapai sekitar 6.700 perlintasan per hari atau 194.000 perlintasan per bulan, sementara jumlah penerbangan dalam periode Januari–Mei 2025 mencapai 6.750 penerbangan.
Selain penerbangan domestik, Bandara Kualanamu juga melayani penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Arab Saudi pada musim haji. Oleh karena itu, autogate diyakini dapat mempermudah pemeriksaan keimigrasian sehingga menjadi lebih cepat.
“Meskipun prosesnya sangat cepat, pemeriksaan dengan autogate ini tetap aman karena sudah menggunakan teknologi termutakhir yang terintegrasi dengan sistem cekal bahkan Interpol. Tidak hanya WNI, autogate juga dapat digunakan oleh orang asing yang memiliki paspor elektronik dan e-Visa Indonesia,” katanya.
Menurut Agus, letak geografisnya yang berdekatan dengan Selat Malaka menjadikan Medan sebagai lokasi yang sesuai untuk perluasan pengoperasian autogate. Medan juga merupakan pusat berbagai kegiatan di pulau Sumatera, termasuk perekonomian dan perdagangan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Imipas juga meresmikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Lounge, yakni ruang tunggu khusus untuk para pekerja migran yang akan berangkat bekerja ke luar negeri.
“Dengan menggabungkan kecepatan, kenyamanan, dan keamanan, sistem ini diharapkan bisa meningkatkan kepuasan penumpang terhadap layanan keimigrasian sekaligus memperkuat pengawasan dalam perlintasan orang,” kata Agus.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
