Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan pemeriksaan kesehatan mental pelajar melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah, salah satu langkah inisiatif program pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan selain dilakukan cek kesehatan berupa penapisan organ mata, telinga, anemia, penyakit tidak menular (PTM), dan penyakit menular, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan mental dalam CKG Sekolah.
"Hal tersebut dimaksudkan untuk deteksi dini depresi dan kecemasan di kalangan pelajar," katanya.
Dia mengatakan hal itu terkait dengan pembukaan CKG bagi pelajar yang dicanangkan serentak secara nasional mulai Senin ini.
Dia mengatakan CKG berupa pemeriksaan kesehatan mental bagi pelajar diawali dengan asesmen, sedangkan khusus pelajar SD dibutuhkan partisipasi orang tua untuk mengisi aplikasi asesmen mandiri sebagai tahap proses penapisan.
Baca juga: Menpora: CKG Sekolah bantu deteksi potensi atlet muda
Untuk pelajar tingkat SMP dan SMA, katanya, bisa langsung mengisi sendiri pada aplikasi yang sudah disiapkan.
"Hasil asesmen itulah yang menjadi dasar kami untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mental pelajar," katanya.
Menyinggung tentang jadwal pelaksanaan CKG bagi pelajar Kota Mataram, ia mengatakan CKG itu dijadwalkan mulai 18 Agustus 2025 dengan menyasar siswa SD, SMP, dan SMA, termasuk siswa madrasah.
Untuk sasaran, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram dan Kantor Kementerian Kota Mataram yang jumlahnya di atas puluhan ribu pelajar.
Dia mengatakan CKG pelajar di Kota Mataram tidak dimulai hari ini karena masih ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, selain menunggu pengadaan logistik pemeriksaan hemodialisis (HD) serta logistik lain untuk kebutuhan cek laboratorium.
"Selain itu, kami juga harus siapkan asesmen mandiri bagi orang tua pelajar tingkat SD untuk pemeriksaan kesehatan mental. Bagian ini perlu sosialisasi ke orang tua," katanya.
Terkait dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM), ia mengatakan, keberadaan tenaga kesehatan sudah mencukupi, sedangkan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mereka rutin melakukan penjaringan, baik perawat maupun dokter.
"Untuk pemeriksaan kesehatan mental, kami juga akan menurunkan tim dari petugas konseling," katanya.
Baca juga: Jajaran Kemenag kawal program CKG di sekolah keagamaan
Baca juga: 16 juta orang jalani program CKG
Baca juga: Menko PMK pastikan kesehatan pelajar terjamin melalui CKG
Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.