Dinkes Cirebon tangani anemia remaja lewat program CKG

1 month ago 9
Program ini kami laksanakan melalui seluruh puskesmas dengan cakupan awal 40 persen siswa pada Agustus 2025

Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memfokuskan penanganan anemia pada remaja putri melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar seluruh jenjang pendidikan di wilayah tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Rabu, mengatakan program tersebut merupakan upaya sistematis pemerintah daerah untuk meningkatkan status kesehatan peserta didik dan mencegah masalah kesehatan jangka panjang.

“Program ini kami laksanakan melalui seluruh puskesmas dengan cakupan awal 40 persen siswa pada Agustus 2025,” katanya.

Ia mengatakan program CKG melibatkan pemeriksaan fisik menyeluruh, status gizi, deteksi dini anemia, serta gangguan penglihatan.

Baca juga: Kemenkopolkam koordinasikan layanan internet program CKG

Eni menyebutkan salah satu fokus utama CKG adalah skrining anemia pada remaja putri. Hasil sementara dari sekolah-sekolah yang telah dikunjungi, ditemukan 43,55 persen remaja putri mengalami anemia.

“Angka ini cukup tinggi dan menjadi perhatian kami, karena anemia pada remaja berisiko berlanjut hingga masa kehamilan dan meningkatkan potensi stunting pada anak,” ujarnya.

Ia menuturkan anemia umumnya disebabkan karena kekurangan asupan zat besi, yang sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak seimbang. Oleh karena itu, pelaksanaan CKG juga diikuti dengan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua.

Selain anemia, kata dia, hasil CKG pun menemukan 39 persen siswa memiliki status gizi normal, sementara sisanya tergolong gizi kurang atau obesitas. Kemudian, sekitar 1,3 persen pelajar di Cirebon teridentifikasi mengalami obesitas.

Baca juga: Jaksel pastikan CKG dilaksanakan merata bagi seluruh siswa

“Kami juga melihat kebiasaan makan anak-anak yang kurang sehat. Konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis masih tinggi, sementara konsumsi sayuran dan protein hewani rendah,” katanya.

Lebih lanjut, Eni menyampaikan hampir 40 persen siswa mengalami gangguan penglihatan, terutama rabun jauh, yang dapat memengaruhi proses belajar.

“Melalui CKG, siswa yang teridentifikasi mengalami gangguan penglihatan akan dirujuk untuk mendapatkan kacamata atau tindak lanjut medis lainnya,” katanya.

Dinkes menargetkan seluruh siswa di Kabupaten Cirebon akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum akhir tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir oleh petugas puskesmas ke setiap sekolah.

Eni memastikan program CKG akan menjadi agenda rutin tahunan, yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dasar di lingkungan sekolah.

“Ini investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi yang sehat dan produktif, serta memutus rantai anemia dan stunting sejak dini,” ucap dia.

Baca juga: Menteri Arifah dampingi siswa SLB Negeri Semarang jalani CKG

Baca juga: Presiden perintahkan perbanyak dokter gigi saat terima laporan CKG

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |