Dinkes Bantul tangani dua kasus cacing pita hingga Agustus 2025

2 months ago 11

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantu,l Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan penanganan terhadap dua kasus warga yang terinfeksi cacing pita sejak awal Januari hingga pekan keempat Agustus 2025.

"Dua kasus itu menyerang satu balita dan satu orang dewasa. Namun, tidak ada korban jiwa dari kasus infeksi cacing pita, karena mereka yang terpapar ini telah mendapatkan penanganan," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul Feranose Panjuantiningrum di Bantul, Selasa.

Pihaknya tidak menyebut wilayah mana di Bantul yang terdapat dua kasus cacing pita tersebut, namun demikian pihaknya tetap mengimbau semua masyarakat agar mengenali, dan mengantisipasi potensi penyebaran cacing pita pada tubuh manusia.

Dia mengatakan, sebagian besar kasus infeksi cacing pita tidak menimbulkan gejala di awal, namun pada kasus yang kronis atau parah, gejala dapat muncul berupa nyeri perut, gangguan nafsu makan, penurunan berat badan, dan sakit perut.

"Yang terkena cacing pita biasanya dapat menyebabkan gejala seperti diare, sakit perut, mual, muntah, penurunan berat badan, dan anemia," katanya.

Dia mengatakan, bahkan jika infeksi cacing pita sudah menyerang organ lain, maka bisa mengganggu organ tersebut, dan apabila komplikasi berat, infeksi bisa menyebar ke organ lain seperti otak, mata, paru-paru, dan jantung, yang bisa menyebabkan gangguan pada organ tersebut.

Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Bantul telah melakukan berbagai upaya agar kasus cacing pita tidak merabak, diantaranya dengan rutin melakukan sosialisasi edukasi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan sebelum makan, memasak daging atau ikan sampai matang.

"Selain itu, secara rutin kami sudah melaksanakan pemberian obat pencegahan massal kecacingan untuk mencegah infeksi cacing dengan obat cacing secara serentak ke masyarakat terutama anak usia satu sampai 12 tahun di posyandu, taman kanak-kanak dan sekolah dasar," katanya.

Baca juga: Pratikno: Kasus Raya jadi alarm nasional perbaikan layanan kesehatan

Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widyantara meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Bantul selalu berhati-hati dalam mengkonsumsi daging, karena kasus cacing pita biasa ditemukan pada daging ternak khususnya babi.

"Masyarakat kalau mau mengkonsumsi daging ya diharapkan agar dapat dimasak dengan baik dan sampai benar-benar matang, sehingga apabila ada cacing pada daging tersebut bisa benar-benar mati," katanya.

Baca juga: Kasus balita Sukabumi jadi pelajaran perbaiki layanan dasar

Baca juga: Menkes Budi tegaskan balita di Sukabumi meninggal karena infeksi

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |