Dedi Mulyadi akan sampaikan pidato kepustakaan tentang naskah kuno

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E. Aminudin Aziz menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan menyampaikan pidato kepustakaan tentang naskah kuno dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas pada Jumat (16/5) mendatang.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, Aminudin menjelaskan Dedi diundang atas kepeduliannya terhadap naskah kuno dan sosoknya yang konsisten menjadi pegiat budaya.

"Kami mengundang kehadiran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menyampaikan pidato kepustakaan dengan tema memanfaatkan naskah kuno sebagai salah satu rujukan untuk membangun negeri," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana mengemukakan, pidato kepustakaan yang akan mengangkat naskah Nusantara sebagai warisan budaya bangsa diperlukan untuk membudayakan naskah-naskah kuno yang terdaftar dalam ingatan kolektif dunia atau Memory of The World (MoW).

"Memang ketika masuk MoW ini wajib kita lestarikan naskahnya, tetapi wajib juga kita budayakan dan sosialisasikan kepada masyarakat Indonesia," katanya.

Namun, Ofy menyoroti masih kurangnya alih media dan digitalisasi naskah kuno di Indonesia. Saat ini, ada sekitar 100.770 naskah kuno yang tersebar di seluruh Indonesia, namun, di Perpusnas baru terkumpul 13.318 naskah, sedangkan yang sudah di-alih media baru 5.725 naskah.

"PR kita masih banyak untuk melakukan digitalisasi, tetap kita terus berharap, apa yang sudah kami digitalisasikan, masyarakat bisa mengakses secara bebas melalui link Khastara," ujar dia.

Saat ini, lanjut Ofy, ada tujuh naskah yang sudah masuk didaftarkan menjadi ingatan kolektif dunia atau MoW UNESCO dari Indonesia, yaitu La Galigo dari Sulawesi Selatan, Negarakertagama, Babad Diponegoro, naskah Panji, dan Hikayat Aceh.

Baca juga: 100 judul bacaan anak berbasis naskah kuno sudah diterbitkan Perpusnas

"Kemudian yang paling baru mendapatkan register di tahun 2025 adalah Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan naskah-naskah Hamzah Fansuri," tuturnya.

Kemudian, untuk daftar tahun 2025-2026, Perpusnas juga akan mendaftarkan naskah Syekh Yusuf Al-Makassari dan Sutasoma untuk menjadi ingatan kolektif dunia.

Baca juga: Perluas akses baca, Perpusnas: Daerah perlu aktif usulkan bantuan buku

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |