Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung berhasil melepaskan kaleng biskuit dari kepala seorang balita berusia 2,5 tahun di Kecamatan Bumi Waras kota setempat.
"Kepala anak tersebut terjepit kaleng biskuit bekas yang dimasukkan sendiri saat bermain, diduga karena rasa penasaran dan kurangnya pengawasan dari orang tua," kata Komandan Pleton Damkarmat Kota Bandarlampung Dedy Chandra di Bandarlampung, Senin.
Kemudian, lanjut dia, warga sekitar langsung menghubungi Damkarmat Bandarlampung, sehingga pihaknya langsung mendatangi lokasi guna melepaskan kaleng yang menyangkut di kepala balita tersebut.
"Sebanyak tujuh personel diterjunkan ke lokasi, terdiri atas lima petugas utama serta dua petugas perempuan dari unit Srikandi," kata dia.
Baca juga: Petugas damkar sulit cari korban di Glodok Plaza karena banyak sekat
Dia mengatakan bahwa proses evakuasi kaleng biskuit tersebut sempat mengalami kendala karena anak dalam kondisi panik dan sulit untuk ditenangkan.
"Kendalanya anak ini tidak bisa diam, kemungkinan karena takut. Jadi kami harus ekstra hati-hati saat melakukan tindakan," kata dia.
Menurut petugas, anak tersebut diketahui bermain seorang diri di ruang keluarga, sementara kedua orang tuanya berada di ruangan lain dalam rumah. Kaleng yang menjepit kepala anak merupakan bekas wadah biskuit berukuran sedang dengan bagian pinggir cukup keras.
"Sehingga dalam melakukan tindakan kami memerlukan penanganan yang hati-hati agar tidak menimbulkan cedera pada kepala si anak," kata dia.
Baca juga: Damkar evakuasi pohon tumbang di tengah jalan lintas Sumatera
Ia menjelaskan dengan menggunakan mini grinder, gunting khusus, serta pelumas, tim akhirnya berhasil melepaskan kaleng dari kepala anak dalam waktu sekitar 30 menit.
"Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka serius, hanya terdapat sedikit bekas tekanan di bagian kepala. Kami pastikan kondisi anak baik dan tidak mengalami luka. Proses pelepasan kaleng berjalan lancar tanpa menimbulkan iritasi atau lecet," kata dia.
Dedy Chandra, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di rumah, terutama ketika mereka bermain dengan benda yang berpotensi membahayakan.
"Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak saat bermain, terutama dengan benda-benda yang dapat menimbulkan risiko," ujarnya.
Baca juga: Damkat evakuasi ular sanca 3 meter usai mangsa kucing warga Kalianda
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.