COP bantu penanganan satwa terdampak bencana hidrometeorologi di Agam

2 hours ago 4

Lubuk Basung (ANTARA) - Centre for Orangutan Protection (COP) menurunkan tim animal rescue untuk membantu penanganan satwa dan ternak yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Captain APE Protector COP, Hilman Fauzi di Lubuk Basung, Senin, mengatakan tim melakukan suplai pakan ke satwa, seperti anjing, kucing, termasuk ternak berupa sapi, kerbau dan unggas di Kecamatan Palembayan.

Baca juga: Ternak warga Tigo Balai Agam mati dimangsa harimau

"Kita menyuplai pakan bagi satwa dan ternak warga. Kegiatan ini dengan nama disaster relief for animal atau bantuan bencana untuk hewan yang berlangsung semenjak beberapa hari setelah kejadian banjir bandang melanda daerah tersebut," katanya.

Ia mengatakan setidaknya lebih dari 500 ekor ternak yang telah disuplai pakannya, setelah masyarakat diberikan informasi terkait program tersebut.

Bagi warga yang tidak terkunjungi, mereka datang ke posko bantuan satwa bencana di Padang Ganting, Nagari atau Desa Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam, untuk melaporkan jumlah ternaknya.

"Setelah mendapatkan laporan, kita langsung menyuplai pakan konsentrat untuk satwa dan ternaknya," katanya.

Selain menyuplai pakan, COP juga mendatangkan tim medis dari lembaga tersebut untuk melakukan berbagai penanganan medis.

Tim medis tersebut melakukan penanganan satwa dalam kondisi sakit terdampak banjir bandang yang melanda daerah itu pada Kamis (27/11) sore.

Ada 20 ternak rumahan berupa kucing dan anjing yang mendapatkan penanganan medis. Untuk sapi, kerbau dan unggas masih dalam kondisi aman.

"Kita juga memberikan suplemen kepada satwa dan ternak tersebut," katanya.

Sementara dokter hewan COP, Nindya Rumapea mengatakan anjing dan kucing dengan diagnosa penyakit berupa kulit dan bulu, seperti skebis, jamuran dan malnutrisi.

Ternak tersebut juga mengalami luka pada bagian sela jari kaki, karena banyak yang lepas dari banjir dalam kondisi selamat dan terkena duri kayu.

Baca juga: BKSDA Sumbar bangun tiga kandang komunal di Agam lindungi ternak

Baca juga: Sumbar usulkan penggantian ternak terdampak bencana ke Kementan RI

"Ada juga ternak telantar setelah rumah pemiliknya dalam kondisi rusak," katanya.

Ia mengakui setelah mendapatkan penangan medis, progres berjalan dengan lancar dan juga dilakukan maintenance (pemeliharaan), karena pemiliknya merupakan warga sekitar.

"Kita setiap saat memantau kondisi ternaknya, apakah sudah sehat atau belum," katanya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |