Guangzhou (ANTARA) - Sebuah forum kerja sama industri rumput laut antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibuka pada Minggu (13/7) di Guangzhou, China selatan.
Puluhan pejabat dan pelaku industri terkait dari China dan negara-negara ASEAN serta perwakilan dari organisasi internasional berkumpul untuk membahas pengembangan berkelanjutan di industri rumput laut dan kerja sama teknologi pembudidayaan.
Dalam pidato sambutannya, Liu Tao, wakil ketua Asosiasi Industri Algae China yang juga profesor dari Universitas Xiamen, memaparkan bahwa seiring dengan terus meningkatnya permintaan industri-industri yang berkaitan dengan rumput laut, seperti carrageenan, industri rumput laut di China dan Asia Tenggara terus berkembang.
Selain itu, China juga memiliki kebutuhan impor yang cukup besar untuk rumput laut. Data resmi memperlihatkan bahwa China sudah lama menjadi destinasi utama untuk ekspor rumput laut dari Indonesia.
Sejak 2016, asosiasi industri dari China, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan negara-negara lainnya membentuk jaringan kerja sama yang sudah mencapai serangkaian hasil nyata.
Dalam forum ini, Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Muhammad Safari Azis menyatakan bahwa pihaknya berupaya melakukan lebih banyak penelitian tentang fluktuasi output terkait perubahan iklim dan menerapkan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dalam pembudidayaan rumput laut sehingga hasil panen menjadi lebih stabil.

Menyoroti pengalaman yang panjang dan cukup berhasil tentang pencegahan hama dan pengoptimalan lingkungan pembudidayaan rumput laut di China, Lim Phaik Eem, ahli ilmu kelautan dan lingkungan alam dari Universiti Malaya, mengungkapkan harapan agar China dan ASEAN lebih banyak melakukan penelitian bersama dengan bioteknologi dan ilmu benih rumput laut unggul.
Menurut Lim, China dapat membantu industri pengolahan rumput laut di negara-negara ASEAN menjadi lebih bernilai tambah tinggi dengan menghasilkan produk yang lebih beragam dan bermutu.
Liu menjelaskan perkembangan beberapa perusahaan China yang berkecimpung di industri rumput laut dan sudah atau akan berinvestasi di Indonesia, yang menurutnya akan mendorong peningkatan industri di Indonesia dan juga meningkatkan pendapatan para pembudidaya dan pelaku industri yang terlibat.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.