Sydney (ANTARA) - Obat antimual umum telah dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup pada wanita yang menderita kanker payudara stadium awal, terutama mereka yang menderita kanker payudara jenis triple negatif yang lebih agresif, menurut sebuah studi yang dirilis pada Selasa (15/7).
Tim peneliti Australia dan Norwegia mempelajari 13.811 wanita Norwegia yang didiagnosis mengidap kanker payudara stadium awal dari tahun 2008 hingga 2020, yang semuanya menjalani kemoterapi dan diberi obat antimual, menurut pernyataan yang dirilis oleh Universitas Monash yang berbasis di Melbourne pada Selasa.
Wanita yang mengonsumsi obat aprepitant selama kemoterapi memiliki risiko kambuhnya kanker yang 11 persen lebih rendah dan risiko kematian akibat kanker payudara yang 17 persen lebih rendah selama 10 tahun, menurut studi yang dipimpin bersama oleh Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia tersebut.
Menurut studi itu, manfaat obat tersebut bahkan lebih besar bagi pasien yang menderita kanker payudara jenis triple negatif, yakni subtipe kanker payudara yang sangat agresif dan sulit diobati, dengan risiko kambuh berkurang 34 persen dan risiko kematian 39 persen lebih rendah.
"Karena sifat dari kanker payudara jenis triple negatif, opsi pengobatan tertarget yang tersedia lebih sedikit, dan oleh karena itu, mengubah tujuan penggunaan obat-obatan dengan profil keamanan yang solid merupakan jalur yang atraktif untuk penerapan cepat guna meningkatkan hasil dan pengobatan kanker," kata ketua peneliti Aeson Chang dari Institut Ilmu Farmasi Monash (Monash Institute of Pharmaceutical Sciences/MIPS).
Tidak ada manfaat serupa yang ditemukan pada kelas obat antimual lainnya, yang menyoroti hubungan unik obat aprepitant dengan hasil yang lebih baik, menurut studi yang dijabarkan dalam Journal of the National Cancer Institute yang diterbitkan oleh Oxford University Press.
Profesor Erica Sloan dari MIPS mengatakan bahwa temuan ini dapat mengarah pada peninjauan ulang pedoman saat ini, yang membatasi penggunaan obat aprepitant terhadap pasien yang berisiko tinggi mengalami mual parah. Para penulis menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian dan uji klinis untuk mengonfirmasi kaitan obat aprepitant dengan hasil pengobatan kanker yang lebih baik.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.