Cara cegah microsleep ketika berkendara saat mudik Lebaran 2025

7 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Mudik Lebaran 2025 menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Banyak orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga.

Namun, perjalanan mudik sering kali menempuh jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga berisiko menimbulkan kelelahan bagi pengemudi.

Salah satu bahaya yang mengintai adalah microsleep, yaitu kondisi tertidur singkat ketika mengantuk saat mengemudi yang terjadi secara tidak sadar dan berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Apa Itu microsleep?


Microsleep merupakan periode tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik. Menurut Dr. Winnugroho Wiratman, Sp.S., Ph.D., dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), microsleep terjadi ketika hanya sebagian kecil otak yang masih menerima rangsangan, sementara sebagian lainnya tertidur. Fenomena ini sering kali tidak disadari oleh pengemudi dan dapat berakibat fatal jika terjadi saat berkendara.

Data menunjukkan bahwa sekitar 35% pengemudi mengalami kecelakaan akibat microsleep. Bahkan, jika frekuensi microsleep melebihi 50% dalam kurun waktu empat menit, kemungkinan terjadinya kecelakaan mendekati 100%. Oleh karena itu, memahami cara mencegah microsleep sangat penting, terutama saat mudik Lebaran di mana kondisi jalan yang padat dan waktu tempuh yang panjang meningkatkan risiko kelelahan.

Faktor penyebab microsleep
​​​Microsleep umumnya dipicu oleh dua faktor utama, yaitu:

  1. Kelelahan: Perjalanan panjang dan kondisi jalan yang monoton dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, sehingga meningkatkan risiko microsleep.
  2. Kurang tidur: Kualitas tidur yang buruk sebelum perjalanan membuat tubuh tidak cukup beristirahat, sehingga mengakibatkan kantuk berlebih saat berkendara.

Beberapa kelompok lebih rentan mengalami microsleep, antara lain:

  • Orang dengan gangguan tidur
  • Lansia
  • Penderita demensia
  • Individu dengan cedera kepala

Tanda dan gejala microsleep

Agar lebih waspada, penting untuk mengenali tanda dan gejala microsleep saat berkendara. Tanda-tandanya meliputi:

  • Tatapan kosong
  • Kepala tertunduk tanpa sadar
  • Gerakan tubuh yang tersentak
  • Kehilangan ingatan akan aktivitas beberapa menit sebelumnya

Sementara itu, gejala microsleep mencakup:

  • Menguap berulang kali
  • Sulit menjaga mata tetap terbuka
  • Sering berkedip
  • Hilang konsentrasi dalam waktu singkat

Jika mengalami tanda dan gejala tersebut, pengemudi disarankan segera berhenti dan beristirahat sejenak untuk mencegah risiko kecelakaan.

Cara mencegah microsleep saat mudik Lebaran 2025
Untuk memastikan perjalanan mudik Lebaran tetap aman dan nyaman, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah microsleep:

  1. Tidur cukup sebelum perjalanan
    Pastikan tidur minimal 7-8 jam sebelum berangkat agar tubuh tetap segar dan fokus saat mengemudi.
  2. Istirahat secara teratur
    Setiap dua jam sekali, berhenti sejenak di rest area untuk meregangkan tubuh dan beristirahat selama 15-20 menit.
  3. Ajak teman untuk mengobrol
    Berbicara dengan penumpang dapat membantu tetap terjaga dan mengurangi rasa kantuk.
  4. Konsumsi kafein
    Minum kopi atau teh yang mengandung kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan selama berkendara.
  5. Dengarkan musik yang enerjik
    ​​​​​​​Pilih musik dengan irama cepat dan menyenangkan untuk membantu tetap fokus dan terjaga.
  6. Jaga pola makan
    Hindari makanan berat atau terlalu banyak karbohidrat sebelum berkendara, karena dapat menyebabkan rasa kantuk.
  7. Gunakan teknik pernapasan
    Teknik pernapasan dalam dapat membantu meningkatkan oksigen ke otak, sehingga mengurangi kantuk.
  8. Hindari penggunaan ponsel saat berkendara
    Fokus pada jalan dan hindari distraksi agar tidak mudah kehilangan konsentrasi.
  9. Kenali batas kemampuan diri
    Jika merasa sangat mengantuk dan lelah, sebaiknya hentikan perjalanan sementara dan beristirahat.

Keselamatan adalah prioritas utama
Microsleep bukanlah penyakit, tetapi kondisi yang bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan kebiasaan berkendara yang baik. Mudik Lebaran seharusnya menjadi momen yang membahagiakan, bukan malah menimbulkan kecelakaan akibat kelalaian. Oleh karena itu, setiap pengemudi diharapkan lebih peduli terhadap kondisi fisiknya dan mengutamakan keselamatan diri serta pengguna jalan lainnya.

Jangan memaksakan diri untuk terus berkendara jika sudah merasa lelah. Keselamatan lebih penting daripada kecepatan sampai ke tujuan. Selamat mudik Lebaran 2025, semoga perjalanan Anda aman dan nyaman!

Baca juga: Kenali "microsleep" saat mengemudi dan cara menyiasatinya

Baca juga: Langkah menepi ke bahu jalan yang benar untuk kurangi risiko celaka

Baca juga: Hutama Karya: Operasi Microsleep mampu tekan angka kecelakaan di tol

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |