CAEXPO 2025 dibuka, China tekankan ASEAN jadi prioritas di kawasan

6 hours ago 3

Nanning (ANTARA) - Wakil Presiden China Han Zheng menegaskan ASEAN tetap menjadi mitra prioritas Tiongkok di kawasan sehingga akan terus memperluas kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dengan negara-negara Asia Tenggara.

"Tahun ini, hubungan kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN terus berkembang pesat. China menempatkan ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasi kawasan, memperdalam integrasi regional dan meningkatkan tingkat kerja sama," kata Wapres Han Zheng dalam pembukaan Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo atau CAEXPO) ke-22 di Nanning, Daerah Otonom Guangxi Zhuang, Rabu.

Pameran China-ASEAN (CAEXPO) ke-22 dengan tema "Digital Intelligence and Innovation Empower Development: Leveraging China-ASEAN FTA 3.0 New Opportunities for an even Closer China-ASEAN Community with a Shared Future" dilaksanakan pada 17-21 September 2025. Pameran itu menjadi ajang promosi kerja sama perdagangan, investasi, pariwisata dan teknologi China dengan 10 negara ASEAN.

"Proyek-proyek utama seperti jalur kereta api, jembatan, pelabuhan, serta proyek-proyek kemanusiaan terus berlanjut. Kami pun berkomitmen terhadap prinsip inklusivitas, kelancaran lalu lintas masyarakat, pertukaran personel semakin intensif maka semakin banyak mekanisme pertukaran budaya, pendidikan, dan interaksi menyeluruh dapat menjembatani hubungan antarmasyarakat," tambah Han Zheng.

Dengan kondisi global yang terus berubah, Han Zheng menyebut masyarakat mengalami tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

"China bersedia terus bekerja dengan berbagai negara, menciptakan kerja sama berkelanjutan, dengan bidang yang lebih beragam dan pendekatan yang lebih pragmatis, untuk memajukan pembangunan komunitas masa depan bersama China-ASEAN, terus memenuhi kebutuhan global, serta berkontribusi lebih besar bagi perdamaian kawasan dan dunia," jelas Han Zheng.

Han Zheng juga menajak negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama keterbukaan regional, meningkatkan tingkat kerja sama perdagangan dan investasi di kawasan.

"China bersedia bersama ASEAN membangun kawasan perdagangan bebas, terus mengimplementasikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) berkualitas tinggi, memperkuat konektivitas pasar, infrastruktur hingga aturan. China mendorong perluasan impor produk unggulan negara-negara ASEAN," ungkap Han Zheng.

Tidak ketinggalan, China juga mendorong pengembangan rantai pasok industri yang terhubung serta terus memperluas kerja sama industri regional.

"China bersama negara-negara ASEAN dapat menjaga stabilitas rantai pasok industri global, lebih memperkuat koordinasi kebijakan industri, mendorong pembangunan rantai pasok industri regional yang lebih stabil dan memanfaatkan keunggulan komparatif regional," tambah Han Zheng.

Sementara di bidang budaya dan pariwisata, China ingin memperluas pertukaran antarmasyarakat, mempromosikan fasilitasi pertukaran budaya melalui berbagai forum.

"China akan membuka diri dengan kecepatan tinggi, menyediakan lebih banyak peluang bagi dunia, dengan pembangunan berkualitas tinggi sendiri mendorong pembangunan bersama berbagai negara. Kami berharap semua pihak dapat lebih memperdalam pertukaran dan kerja sama serta bersama-sama menciptakan masa depan," jelas Han Zheng.

Selain Han Zheng, dalam upacara pembukaan hadir juga sejumlah pejabat dari negara-negara ASEAN yaitu Perdana Menteri Myanmar U Nyo Saw, Wakil Presiden Laos Bounthong Chitmany, Wakil Perdana Menteri Kamboja Vongsey Vissoth, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia Fadillah Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Vietnam Mai Van Chinh serta Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.

CAEXPO ke-22 tersebut menandai era Perdagangan Bebas China-ASEAN Versi 3.0 (juga dikenal sebagai CAFTA 3.0) yang baru saja selesai pada Mei 2025 sehingga diharapkan akan lebih memperluas area kerja sama, memperdalam integrasi rantai industri dan pasokan regional dan memajukan integrasi ekonomi.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai China (GACC) impor dan ekspor China dengan ASEAN mencapai 686,78 miliar dolar AS dari Januari hingga Agustus 2025, atau naik 8,6 persen, sedangkan dari Januari-Juli 2025, investasi dua arah China dan ASEAN sudah lebih dari 450 miliar dolar AS.

CAEXPO tahun ini akan menghadirkan sekitar 3.200 perusahaan dari 45 negara di ruang pamer seluas 160.000 meter persegi. Akan ada juga Forum Menteri AI China-ASEAN pertama, di mana para pemimpin dari China dan 10 negara ASEAN akan membahas perkembangan teknologi.

Indonesia menghadirkan tiga paviliun unggulan: Paviliun Komoditas, Paviliun Nasional, dan Paviliun Kecerdasan Buatan (AI). Terdapat 84 pelaku usaha dari berbagai sektor akan ikut serta dalam pameran tersebut.

Paviliun Komoditas (seluas 2.900 m2) menampilkan produk unggulan Indonesia mulai dari makanan-minuman olahan, fesyen, aksesori, hingga dekorasi rumah; Paviliun Nasional (seluas 108 m2) akan menampilkan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan budaya dari Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tapin. Sedangkan Paviliun Kecerdasan Buatan (seluas 36 m2) akan menjadi debut Indonesia di sektor teknologi tinggi.

Baca juga: Teknologi pintar China memberdayakan penyandang disabilitas

Baca juga: Hari Paviliun Tiongkok di Expo 2025 Osaka Resmi Dibuka

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |