Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Barisan Waras Indonesia (BWI) Muharram Yamlean mengingatkan pentingnya literasi digital agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.
"Literasi digital sangat penting sebagai upaya edukasi kepada masyarakat agar tetap bijak dalam menggunakan media sosial," kata Muharram dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pada akhir Agustus 2025 telah terjadi aksi yang menimbulkan kerugian materi cukup besar, baik di daerah maupun di Jakarta. Situasi itu pun dinilai sebagai dampak dari informasi yang simpang siur, bahkan hoaks yang beredar di masyarakat.
“Boleh saja kita menyampaikan informasi ke ruang publik, tetapi setiap informasi yang dikeluarkan harus benar-benar diverifikasi. Pastikan akurat dan bisa dipercaya. Jika tidak, dampaknya bisa memicu keresahan, bahkan konflik di tengah masyarakat," kata Muharram dalam diskusi publik bertajuk "Bahaya Disinformasi Influencer Bagi Persatuan Bangsa" di Jakarta Pusat.
Selain di Jakarta, dia juga mencontohkan peristiwa di Nepal yang dipicu oleh disinformasi. Oleh karena itu, Indonesia harus belajar dari kejadian tersebut agar tidak terulang di tanah air.
Lebih lanjut, dia mengajak segenap masyarakat dan "influencer" (pemengaruh) agar lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi.
“Informasi yang salah itu berbahaya, bisa memicu perpecahan. Masyarakat harus berani berhenti pada dirinya sendiri jika menerima informasi yang tidak benar. Jangan diteruskan, karena itu sama saja ikut menyebarkan hoaks,” ujar Muharram.
Di sisi lain, BWI berharap agar diskusi publik semacam itu tidak digelar sekali saja, melainkan terus dilanjutkan sebagai ruang edukasi bersama.
"Pesan kami sederhana, tetaplah waras dalam bermedia sosial. Mari sama-sama menjaga ketentraman dan persatuan bangsa dengan cara menyebarkan informasi yang sehat dan bermanfaat,” tegas Muharram.
Baca juga: Pemkot Jaktim deklarasi tolak anarkis dan hoaks untuk jaga Jakarta
Baca juga: Mencegah berita hoaks melalui literasi
Baca juga: Literasi digital kunci penguatan akses terhadap informasi publik
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.