BWI dan Bank Indonesia perlu ajak anak muda ikut berwakaf

3 months ago 25

Jakarta (ANTARA) - Perencana Keuangan Syariah, Dewi R.D. Amelia berpendapat Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Bank Indonesia perlu mengajak anak muda untuk ikut berwakaf seiring penghasilan sebagian mereka yang tergolong lumayan setiap bulannya.

"Anak-anak muda karena zaman sekarang nih, walaupun penghasilannya lumayan mungkin di atas Rp10 juta kalau tinggal di Jakarta, jadi kalau misalnya mau wakaf tiap bulan, Insya Allah pasti bisa," kata dia di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Berwakaf tak perlu menunggu kaya

Dewi dalam talkshow bertema "Wakaf Go Digital : Inovasi Keuangan Syariah untuk Pemberdayaan Ekonomi" di sela acara Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025 mengatakan anak muda seperti halnya masyarakat umum lainnya harus semakin banyak diajak menyadari bahwa berwakaf tak harus menunggu kaya.

Wakaf yang merupakan bagian dari perencanaan untuk berbagi (charity planning) harus direncanakan dan ini dilakukan bukan sekali saja namun setiap bulan.

"Wakaf tidak sekadar sekali pas Ramadhan, bagaimana setiap bulan rencanakan untuk berwakaf. Wakaf sekarang tidak harus dalam bentuk masjid, makam, madrasah, bisa juga uang melalui platform digital," jelas Dewi.

Baca juga: BWI ajak mahasiswa berwakaf sehingga berkontribusi bangun peradaban

Dia merujuk data Kementerian Agama tahun 2024 bahwa potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp180 triliun per tahun, namun realisasinya baru mencapai Rp2,3 triliun atau kurang dari 2 persen. Oleh karena itu, perlu literasi wakaf untuk orang-orang agar semakin banyak yang mau berwakaf.

"Bayangkan ketika potensinya maksimal capai Rp180 triliun, akan sebesar apa dampaknya untuk umat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), Anas Nasikhin menyampaikan masyarakat bisa mengakses aplikasi Satu Wakaf Indonesia dari BWI dan Bank Indonesia untuk berwakaf.

Baca juga: BWI gandeng puluhan dai untuk tingkatkan literasi wakaf uang

Aplikasi ini mengintegrasikan dan mengolaborasikan secara nasional platform dari berbagai badan/lembaga wakaf dan amil zakat di Indonesia sehingga dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas baik dalam melakukan mobilisasi dana dan aset maupun dalam mendorong inklusi berkelanjutan.

"Jangankan punya uang Rp100 ribu, punya uang kira-kira Rp10 ribu pun boleh (berwakaf). Buka Satu Wakaf. Di marketplace ini semua program ada di situ berikut imbal hasilnya dijelaskan," ujar Anas.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |